cara mengobati bubul ayam dengan bawang putih

Daftar Isi


Bubul ayam, atau pododermatitis, merupakan penyakit yang umum menyerang kaki ayam, menyebabkan peradangan, kemerahan, dan luka bernanah. Penyakit ini dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan bagi ayam, bahkan dapat berakibat fatal jika tidak diobati dengan tepat. Kali ini kita akan membahas cara mengobati bubul ayam dengan bawang putih.

Bawang putih, dengan sifat antibakteri dan anti-inflamasi yang kuat, telah lama digunakan sebagai pengobatan tradisional untuk berbagai penyakit, termasuk bubul ayam. Artikel ini akan memandu Anda dalam mengobati bubul ayam dengan bawang putih secara efektif, aman, dan mudah.

Memahami Bubul Ayam dan Manfaat Bawang Putih

Mengenal Bubul Ayam

Bubul ayam, atau pododermatitis, adalah penyakit inflamasi yang menyerang kaki ayam. Penyakit ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti:

  • Infeksi bakteri: Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli adalah penyebab paling umum dari bubul ayam.
  • Virus: Virus seperti poxvirus dan reovirus juga dapat menyebabkan bubul ayam.
  • Parasit: Cacing gelang (Ascaridia galli) dan cacing pita (Taenia spp.) dapat menyebabkan luka pada kaki ayam yang dapat berkembang menjadi bubul.
  • Kekurangan nutrisi: Kekurangan vitamin A, D, dan E dapat menyebabkan kelemahan pada kaki ayam dan membuatnya lebih rentan terhadap infeksi.
  • Kondisi kandang yang tidak higienis: Kandang yang kotor dan lembab dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan virus yang menyebabkan bubul ayam.

Gejala bubul ayam meliputi:

  • Peradangan: Kaki ayam menjadi bengkak, merah, dan panas saat disentuh.
  • Kemerahan: Kulit kaki ayam menjadi merah dan iritasi.
  • Luka bernanah: Luka bernanah dapat terbentuk pada kaki ayam.
  • Rasa sakit dan ketidaknyamanan: Ayam mungkin merasa sakit dan tidak nyaman saat berjalan.
  • Penurunan nafsu makan: Ayam mungkin kehilangan nafsu makan karena rasa sakit dan ketidaknyamanan.
  • Penurunan produksi telur: Pada ayam betina, bubul ayam dapat menyebabkan penurunan produksi telur.

Jika tidak diobati, bubul ayam dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti:

  • Gangren: Jaringan kaki ayam yang mati karena infeksi.
  • Sepsis: Infeksi yang menyebar ke seluruh tubuh ayam.
  • Kematian: Dalam kasus yang parah, bubul ayam dapat menyebabkan kematian ayam.

Khasiat Bawang Putih untuk Bubul Ayam

Bawang putih telah lama digunakan sebagai pengobatan tradisional untuk berbagai penyakit, termasuk bubul ayam. Bawang putih memiliki beberapa sifat yang membuatnya bermanfaat untuk mengobati bubul ayam, yaitu:

  • Sifat antibakteri: Bawang putih mengandung allicin, senyawa yang memiliki sifat antibakteri kuat. Allicin dapat membunuh bakteri penyebab infeksi pada kaki ayam.
  • Sifat anti-inflamasi: Bawang putih juga mengandung senyawa anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan dan kemerahan pada kaki ayam.
  • Meningkatkan sistem kekebalan tubuh: Bawang putih dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh ayam, sehingga ayam lebih mampu melawan infeksi.
  • Mempercepat penyembuhan luka: Bawang putih dapat membantu mempercepat penyembuhan luka pada kaki ayam.

Cara Mengobati Bubul Ayam dengan Bawang Putih

Persiapan:

  • Bawang putih segar: Pilihlah bawang putih yang masih segar dan berkualitas baik.
  • Air bersih: Gunakan air bersih dan bebas kontaminasi.
  • Wadah: Siapkan wadah yang bersih untuk mencampur bahan-bahan.
  • Sarung tangan: Gunakan sarung tangan untuk melindungi tangan Anda dari bakteri.

Langkah-langkah:

1. Membuat Larutan Bawang Putih:

  • Haluskan 4-5 siung bawang putih.
  • Campurkan bawang putih halus dengan 1 gelas air hangat.
  • Aduk rata hingga larutan tercampur sempurna.

2. Merendam Kaki Ayam:

  • Siapkan wadah yang cukup besar untuk menampung kaki ayam.
  • Tuangkan larutan bawang putih ke dalam wadah.
  • Rendam kaki ayam yang terkena bubul selama 10-15 menit.
  • Lakukan perendaman 2-3 kali sehari selama 3-5 hari.

3. Membersihkan dan Mengeringkan Kaki Ayam:

  • Setelah direndam, bersihkan kaki ayam dengan air bersih.
  • Pastikan untuk membersihkan luka bernanah dengan hati-hati.
  • Keringkan kaki ayam dengan handuk bersih.



4. Memberikan Perawatan Tambahan:

*Oleskan salep antibakteri pada luka bernanah.** Salep antibakteri dapat membantu membunuh bakteri dan mempercepat penyembuhan luka.
*Berikan vitamin dan mineral tambahan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh ayam.** Sistem kekebalan tubuh yang kuat dapat membantu ayam melawan infeksi.
*Jaga kebersihan kandang dan lingkungan ayam. Kandang yang kotor dan lembab dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan virus yang menyebabkan bubul ayam.

Tips Sukses Mengobati Bubul Ayam dengan Bawang Putih:

* Konsultasikan dengan dokter hewan jika bubul ayam parah atau tidak kunjung membaik. Dokter hewan dapat memberikan pengobatan yang lebih kuat jika diperlukan.
* Gunakan bawang putih segar untuk hasil terbaik. Bawang putih yang sudah tua atau tidak segar mungkin tidak memiliki efek yang sama.
* Pastikan untuk membersihkan luka bernanah dengan hati-hati. Luka yang kotor dapat memperlambat penyembuhan.
* Jaga kebersihan kandang dan lingkungan ayam untuk mencegah infeksi kembali. Kandang yang kotor dan lembab dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan virus yang menyebabkan bubul ayam.
* Berikan ayam makanan yang bergizi dan air minum yang bersih. Makanan yang bergizi dan air minum yang bersih dapat membantu ayam menjaga kesehatannya dan melawan infeksi.

Pencegahan Bubul Ayam

Pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan. Berikut adalah beberapa tips untuk mencegah bubul ayam:

*Jaga kebersihan kandang dan lingkungan ayam. Kandang harus dibersihkan secara rutin dan dijaga agar tetap kering.
*Berikan ayam makanan yang bergizi dan air minum yang bersih.** Makanan yang bergizi dan air minum yang bersih dapat membantu ayam menjaga kesehatannya dan melawan infeksi.
*Lakukan pemeriksaan kesehatan ayam secara rutin. Pemeriksaan kesehatan ayam dapat membantu mendeteksi penyakit pada tahap awal, sehingga dapat diobati dengan segera.
*Kurangi stres pada ayam. Stres dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh ayam dan membuatnya lebih rentan terhadap infeksi.
*Vaksinasi ayam untuk mencegah penyakit menular. Vaksinasi dapat membantu melindungi ayam dari penyakit seperti poxvirus dan reovirus yang dapat menyebabkan bubul ayam.

 BENTUK-BENTUK PENCEGAHAN

1. Seleksi bibit yang berkualitas

Pemilihan bibit ayam (DOC) yang berkualitas dan bebas penyakit merupakan bentuk pencegahan paling dini yang harus dilakukan oleh peternak ayam. Untuk itu, sangat disarankan sewaku melakukan pembelian bibit (DOC), peternak harus jeli dan hanya membeli bibit dari agen ang terpercaya. Bila perlu, peternak harus mencari informasi dari sesamapeternak ayam mengenai DOC maupun agen/ distributor DOC yang pernah digunakannya.
Selain itu, DOC yang sangat rentan juga harus di perlukan secara ekstra hati-hati agar terhindar dari serangan penyakit. Misalnya, dengan menempatkan DOC secara terpisah atau memilih kandang tersendiri yang jarin dari kandang ayam dewasa dengan tujuan agar DOC tidak mudah terinfeksi bibit penyakit yang bisa saja tidak mampu menyerang ayam dewasa, amun dengan mudah bisa menyerang ayam yang masih sangat muda.

2 Pengaturan ransum makanan yang memenuhi gizi yang dibutuhkan

Pemberian ransum makanan dalam jumlah yang cukup dan memenuhi unsur gizi yang dibutuhkan akan mem buat daya tahan ayam terhadap serangan penyakit semakin tinggi. Ayam yang mendapatkan makanan yang memadai tidak akan mengalami defisiensi gizi dan bsa berproduksi dengan normal.

3. Higienitas dan sanitasi yang dijalankan dengan disiplin

Sebagian besar munculnya penyakit pada ayam broiler disebabkan oleh tata laksana kebersihan yang kurang terjaga. Untuk itu, berikut ini adalah beberapa tibdakan yang bisa dijalankan dalam rangka menjaga higienitas dan sanitasi dari peternakan ayam yang dikelola.

a. Kebersihan kandang harus terjaga dengan dibersih kan secara berkala. Kotoran ayam dan sisa kotoran lainnya dikumpulkan dan dibawa ke tempat khusus. Setelah dibersihkan dengan air, kandang dan segala peralatan disterilkan/disucihamakan dengan menggunakan disinfektan. Disinfektan yang bisa dipergunakan antara lain tepung kapur (bisa ditaburkan di lantai kandang dan dinding kandang), Cairan kapur + garam + air, lysol, sabun detergen, air mendidih, alkohol, amonia, jodophor, dan sebagainya. Namun pemilihan disinfektan harus disesuaikan dengan jenis penyakit yang pernah berjangkit di wilayah lokasi kandang.

b. Setelah diberi disinfektan, kandang sebaiknya di- kosongkan hingga beberapa hari, dan kalau bisa malahan hingga lebih dari 2 minggu. Masa kosong atau masa istirahat kandang ini berfungsi untuk memutus mata rantai kehidupan bibit penyakit. Per- lakuan serupa juga dilakukan pada kandang sehabis masa panen.

C. Tempat makan dan minum harus dibersihkan se- tidaknya dua kali sehari agar lebih higienis.

d.Semua peralatan minum, peralatan makan/ransum, dan bahan litter sebelum digunakan harus disterilkan terlebih dahulu dengan obat antikuman.

-. Bila menggunakan bahan litter sebagai alas lantai, perlu dikontrol tingkat kelembapannya. Bila bahan litter yang digunakan sudah terlalu basah, lembap, atau bau, sebaiknya diganti agar tiak mengundang bibit penyakit seperti CRD, cocci/berak darah, atau- pun snot. Bekas bahan litter kemudian dibuang di tempat yang jauh dari kandang. Namun, pergantian sebaiknya dilakukan secara bertahap, agar ayam tidak stres.

f. Rumput-rumputan maupun tanaman liar yang tumbuh di sekitar kandang juga harus ibersihkan agar pertukaran udara terjaga dan agar tidak menjadi sarang parasit seperti cacaing atau kutu. Begitu pula parit atau selokan air yang ada harus dipastikan mengalir lancar. Jika terjadi genangan air, maka bisa menyebabkan berkembang biaknya nyamuk yang bisa saja membawabibit penyakit.

8 Petugas atau karyawan sebaiknya memakai pakaian khusus yang telah disediakan. Selain itu, masing- masing petugas sebaiknya tidak berpindah-pindah kandang atau hanya berada pada kandang yang telah ditentukan.

h. Petugas yang sedang sakit atau kurang sehat se- baiknya diistirahatkan saja agar kemungkinan me- nularnya bibit penyakit yang dibawa kepada ternak ayam bisa diminimalisir.

i. Orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk kandang, sedangkan tamu atau orang dari luar yang akan masuk ke kandang sebaiknya dibatasi. Atau, bila memang harus ikut masuk kekandang, maka harus disemprot terlebih dahulu dengan obat antikuman.

j. Bilamana ada ayam yang mati, maka bgkainya harus segera disingkirkan dan dikubur dengan ditaburi kapur kering, atau dibakar di tempat khusus (krematorium) dengan tujuan untuk mengindari menyebarnya penyakit kepada ayam lainnya. Begitu pula bila ada ayam yang tampak sakit seberapapun kondisinya, maka harus segera diisolasi dan dijauh- kan dari kandang.

4. Menghindarkan ayam dari stress

Ayam broiler sangat mudah terkena stres. Apabila stres terjadi, maka bisa membuat nafsu makannya berkurang sehingga daya tahan tubuhnya menurun dan mudah terserang penyakit. Untuk itu, sebisa mungkin peternak harus menghindarkan ayam-ayamnya dari segala faktor pemicu stres seperti berikut:

a. Bunyi-bunyian yang terlalu keras dan riuh seperti suara petasan, suara bising kendaraan bermotor, dan sebagainya.

b. Tingkat kelembapan dan suhu udara yang terlalu ekstrim.

C. Ventilasi atau pertukaran udara yang kurang sem- purna.

d. Munculnya parasit seperti kutu atau cacing yang

membuat ayam selalu gelisah

e. Pemberian ransum yang jumlahnya kurang atau tidak tepat waktu

f. Pemindahan kandang atau transportasi yang terlalu jauh dan melelahkan

g. Pemakaian bibit yang tidak seragam dialam satu kandang

SSEWIN

h. Memakai tenaga kerja atau anak kandang yang terlalu sering berganti-ganti.

5. Pemberian vaksinasi

Pemberian vaksinasi merupakan salah satu upaya pen- cegahan yang paling dianjurkan. Vaksinasi bertujuan untuk memberi kekebalan pada ayam sejak dini, bahkan semenjak hari pertama bibit ayam (DOC) dimasukkan ke dalam kandang. Sebagai contoh, vaksinasi ND sudah bisa diberikan pada anak ayam mulai umur satu hari, sedangkan vaksinasi gumboro bisa diberikan saat ayam berumur 7-14 hari.

Vaksin pada ayam bisa diberikan melaluiempat cara yaitu melalui air minum; diteteskan melalui mata atau hidung; melalui suntikan; dan degan disemprotkan. Pemberian secara tetes, bisa lewat mata atau pada hidung (di atas paruh) ayam, biasanya dengan dosis satu tetes per ayam. Bila diteteskan lewat mata, vaksin diteteskan pada salah satu mata ayam dengan menggunakan pipet. Sedangkan pemberian secara tetes lewat lubang hidung, dilakukan dengan meneteskan vaksin tepat di atas salah satu lubang hidung ayam, sementara lubang hidung yang lain ditutup dengan salah satu jari agar vaksin bisa langsung meresap.

Untuk pemberian vaksin lewat air minum caranya adalah dengan mencampurkan vaksin ke dalam air minum yang naninya akan diberikan kepada ayam. Pemberian vaksin lewat air minum ini sebaiknya dilakukan pada sore hari, dan satu jam sebelumnya vaksin telah dicampurkan hardalam air minum sesuai takaran atau dosis yang di anjurkan.

Pemberian vaksin melalui suntikan/injeksi caranya adalah dengan menyuntikkan vaksin ke dalam otot dada atau paha ayam. Sekalipun vaksin akan langsung terserap ke dalam tubuh ayam, namun cara ini kurang diminati peternak karena akan memakan waktu yang cukup lama dan bila tidak hati-hati akan menyebabkan ayam meng- alami stres.

Untuk pemberian dengan cara disemprotkan, caranya dengan menyemprotkan vaksin ke dekat ayam tapi tidak langsung terkena tubuhnya, sehingga ayam nantinya akan menghirup kuat vaksin tersebut. Akan tetapi pemberian vaksin dengan cara ini haruslah memerhatikan arah hembusan angin, dan sebaiknya tidak dilakukan saat angin sedang berembus kencang.

Beberapa catatan penting mengenai vaksinasi pada ayam pedaging.

a. Ayam yang diberikan vaksinasi hanyalah ayam yang sehat saja. Bila ayam sedang kurang sehat, maka pem- berian vaksinasi harus ditunda.

b. Vaksin yang dipergunakan berkualitas baik dan belum kadaluarsa

. Vaksin yang dibutuhkan untuk diberikan pada ayam bisa didapatkan di toko-toko unggas. Agar vaksin tidak rusak, maka sewaktu dibawa ke peternakan, vaksin dimasukkan kedalam termos dan diberi esagar tetap dingin. Selain itu, vaksin juga tidak boleh terkena sinar matahari atau suhu yang panas. Setelah sampai di peternakan harus segera digunakan. Atau, bila akan disimpan terlebih dahulu, simpanlah di lemari es/pendingin. Untuk dosis maupun cara penggunaan, harus sesuai dengan petunjuk pabrikan yag biasanya terdapat di bungkuskemasannya.

d. Pemberian vaksinasi tidak boleh dilakukan di bawah terik sinar matahari langsung.

Pada saat pemberian vaksinasi, mulai sehari sebelum- nya hingga sehari sesudahnya (total tiga hari) anak ayam diberi antibiotik dicampur dengan viatamin dan mineral yang dimasukkan ke dalam air minum. Setelah vaksin habis digunaka, botol atau wadahnya harus dimusnahkan dalam air panas agar virus yang tersisa tidak berbahaya nagi kesehtan ayam maupun pekerja di kandang. f. Untuk pemberian vaksinasi yang dicampurkan ke dalam air minum, jangan menggunakan air yang sudah tercampur dengan zat-zat lain yang bisa mem- bunuh virus dalam vaksin tersebut, sebagai contoh adalah air leding yang mengandung kaporit. Air yang digunakan bisa dengan mengambil air sumur, atau air mineral kemasan. Selain itu, 2,4 jam sebelum vaksin diberikan, ayam jangan diberi minum terlebih dahulu, dengan alasan vaksin yang sudah dilarutkan ke dalam air minum harus dihabiskan dalam waktu sekitar 2-3 jam.

6. Melakukan pengamatan secara teratur

Supaya gejala adanya gejala serangan penyakit bisa ter- deteksi lebih dini, maka peternak sebaiknya melakukan pengamatan setiap harinya pada semua kandang ayam yang ada, terutama pada saat ayam sedang diberi pakan. Bila ada ayam yang tampak lesu, mata sayu, kehilangan nafsu makan, atau memilih tidur sementara ayam yang lainnya berebut pakan, maka ada kemungkinan ayam tersebut sedang tidak sehat atau malah terinfeksi penyakit. Bila mendapati ayam yang semacam itu, maka langsung diambil supaya penyakit yang kemungkinan telah meng- infeksinya tidak menular ke ayam yang lain.

7. Pembuatan jadwal kontrol kesehatan dan tindakan pencegahan penyakit (pemilihan bibit, vaksinasi, pemberian disinfektan, dan sebagainya)

Tidak adanya penjadwalan secara teratur terhadap upaya kontrol kesehatan dan pencegahan penyakit pada ayam seringkali menjadi salah satu faktor utama menurunnya kesehatan dan daya tahan tubuh ayam yang dipelihara. Jadwal bisa dibuat dengan model yang sederhana, semisal dengan menuliskannya di sebuah buku catatan khusus yang berisi tanggal pelaksanaan kegiatan kontrol kesehatan dan pencegahan penyakit, atau akan lebih baik dengan membuat tabel atau dalam bentuk matriks di papan tulis sehingga bisa dilihat oleh banyak orang yang bekerja di peternakan tersebut. Selain itu, agar lebih informatif, di bagian bawah tabel diberi uraian nama-nama pekerja yang diserahi tugas beserta deskripsi mengenai tugas yang harus diembannya, seaktu pelaksanaan (pagi, siang atau sore hari), frekuensi (berapa kali dalam sehari? apakah seminggu sekali ataukah dua minggu sekali?), dan lain- lain.

Selain bisa dijadikan panduan dalam pembagian kerja, jadwal yang telah dibuat tersebut juga bisa dijadikan sebagai sarana evaluasi terhadap langkah maupun bentuk pencegahan yang selama ini tlah dilakukan. Tujuannya agar ke depan bisa dilakukan perbaikan terhadap program kontrol kesehatan maupun pencegahan penyakit yang selama ini telah dilakukan. Misalnya, bila frekuensi tin- dakan masih kurang, maka perlu ditambah. Bila ada program atau tindakan lain yang sangat perlu untuk dilakukan namun selama ini belum diberikan, maka bisa dimasukkan dalam jadwal tersebut.

FAQ (Frequently Asked Questions)

Q: Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyembuhkan bubul ayam dengan bawang putih?

A: Waktu penyembuhan bubul ayam dengan bawang putih dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan penyakitnya. Pada umumnya, bubul ayam dapat sembuh dalam 3-5 hari dengan pengobatan rutin.

Q: Apakah bawang putih aman untuk ayam?

A: Ya, bawang putih aman untuk ayam dalam jumlah yang wajar. Namun, hindari memberikan bawang putih berlebihan karena dapat menyebabkan gangguan pencernaan.

**Q: Apakah ada cara lain untuk mengobati bubul ayam selain dengan bawang putih?**

A: Ya, ada beberapa cara lain untuk mengobati bubul ayam, seperti dengan obat-obatan antibakteri, salep antibakteri, atau pembedahan. Konsultasikan dengan dokter hewan untuk mendapatkan pilihan pengobatan yang tepat.

Kesimpulan

Bubul ayam adalah penyakit yang umum menyerang kaki ayam, menyebabkan peradangan, kemerahan, dan luka bernanah. Penyakit ini dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan bagi ayam, bahkan dapat berakibat fatal jika tidak diobati dengan tepat.

Bawang putih, dengan sifat antibakteri dan anti-inflamasi yang kuat, dapat menjadi pengobatan alami yang efektif untuk bubul ayam. Artikel ini telah memberikan panduan lengkap tentang cara mengobati bubul ayam dengan bawang putih secara efektif, aman, dan mudah.

Penting untuk diingat bahwa bawang putih tidak boleh menjadi satu-satunya pengobatan untuk bubul ayam. Konsultasikan dengan dokter hewan untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Catatan:

* Pastikan untuk selalu memperbarui informasi terbaru tentang tata cara mengobati bubul ayam dengan bawang putih sesuai dengan saran dokter hewan dan perkembangan ilmu pengetahuan.
* Konsultasikan dengan dokter hewan jika Anda memiliki pertanyaan atau membutuhkan informasi lebih lanjut tentang bubul ayam dan cara mengobatinya.

Semoga artikel ini bermanfaat!

Posting Komentar