Kenapa Hotel Tidak Memiliki Lantai 13?

Daftar Isi

Di banyak bangunan di seluruh dunia, Anda mungkin akan menemukan bahwa lantai nomor 13 hilang dari daftar nomor lantai. Sebagai gantinya, lantai nomor 12 langsung diikuti oleh nomor lantai 14. Fenomena ini dikenal sebagai "Triskaidekaphobia," atau ketakutan terhadap angka 13.

Tidak adanyalantai nomor 13 ini tidak hanya terjadi di bangunan di Amerika Serikat dan Eropa, tetapi juga di beberapa negara Asia seperti Jepang, Korea, dan China. Tidak adanya lantai nomor 13 ini terkadang disebut sebagai "lantai hantu," karena dianggap membawa sial dan ketidakberuntungan bagi orang yang berada di lantai tersebut.

Namun, apa kata sains tentang tidak adanya lantai nomor 13? Apakah ada dasar ilmiah untuk ketakutan akan angka 13?

Sebenarnya, tidak ada dasar ilmiah yang sah untuk ketakutan akan angka 13 atau tidak adanya lantai nomor 13. Ini hanya sebuah kepercayaan dan tradisi yang berakar dalam budaya manusia. Fobia ini dapat dikaitkan dengan mitologi kuno, termasuk legenda Nordik yang mengatakan bahwa ada 13 tamu di perjamuan terakhir dewa-dewa, di mana salah satunya adalah Loki yang dikenal sebagai dewa kekacauan dan ketidakberuntungan.

Selain itu, salah satu alasan utama mengapa lantai nomor 13 dihilangkan adalah karena kepercayaan dan kebiasaan masyarakat yang terkait dengan angka 13. Angka 13 dianggap sebagai angka sial atau membawa ketidakberuntungan dalam budaya Barat, terutama di Amerika Serikat. Beberapa orang bahkan menderita friggatriskaidekaphobia, yaitu ketakutan terhadap angka 13.

Dalam banyak budaya, termasuk dalam budaya Barat, angka 13 dikaitkan dengan beberapa peristiwa buruk. Sebagai contoh, ada cerita bahwa ada 13 orang yang hadir dalam perjamuan terakhir Yesus sebelum dia disalibkan, atau bahwa Judas Iskariot, pengkhianat Yesus, adalah orang ke-13 dalam kelompok murid.

Selain itu, dalam beberapa kepercayaan dan tradisi okultis, angka 13 dianggap sebagai angka yang magis dan memiliki kekuatan yang besar, baik itu dalam hal keberuntungan atau kesialan.

Hal ini berdampak pada dunia arsitektur dan desain bangunan, terutama di Amerika Serikat, di mana lantai nomor 13 sering dihilangkan dari banyak bangunan, terutama gedung bertingkat tinggi, hotel, dan gedung perkantoran.

Namun, dari sudut pandang ilmu pengetahuan, angka 13 dan lantai nomor 13 sebenarnya tidak memiliki pengaruh apa-apa pada keselamatan atau keberuntungan. Hal ini dibuktikan oleh para insinyur dan arsitek yang menegaskan bahwa bangunan dengan lantai nomor 13 sama amannya dengan bangunan dengan nomor lantai lainnya.

Selain itu, menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Dewan Tingkat Keselamatan Bangunan Nasional di Amerika Serikat, tidak ada bukti bahwa kecelakaan atau masalah kesehatan yang berkaitan dengan tinggal di lantai nomor 13 lebih tinggi dari lantai lainnya.

Meskipun tidak adanya lantai nomor 13 sebenarnya tidak memiliki dampak nyata, namun tetap ada orang yang merasa lebih nyaman jika lantai nomor 13 tidak ada di bangunan mereka. Dan karena hal ini merupakan kepercayaan dan tradisi yang sudah sangat tertanam, tidak mengherankan jika beberapa arsitek dan pengembang properti memutuskan untuk menghilangkan nomor lantai 13 dari bangunan mereka.

Namun, ada juga beberapa faktor teknis yang dapat menjelaskan mengapa lantai nomor 13 dihilangkan dari bangunan. Salah satunya adalah karena keamanan dan regulasi bangunan. Beberapa kode bangunan membutuhkan tingkat keamanan yang lebih tinggi untuk lantai tertentu, seperti lantai atas atau lantai yang terhubung dengan jalur evakuasi darurat. Dalam hal ini, lantai nomor 13 mungkin dihilangkan karena dianggap sebagai lantai yang kurang aman.

Di sisi lain, ada juga teori yang menyatakan bahwa lantai nomor 13 sebenarnya ada, tetapi diubah namanya menjadi lantai 12A atau 14 untuk menghindari stigma yang melekat pada angka 13. Namun, teori ini sulit dipastikan kebenarannya karena ada banyak variasi dalam penamaan lantai dalam bangunan-bangunan yang berbeda.

Dalam hal ini, dapat disimpulkan bahwa tidak adanya lantai nomor 13 pada bangunan-bangunan modern lebih didasarkan pada kepercayaan dan kebiasaan masyarakat daripada dasar ilmiah yang konkret. Meskipun begitu, tidak adanya lantai nomor 13 dapat memberikan kenyamanan psikologis bagi orang-orang yang menderita friggatriskaidekaphobia atau takut pada angka 13 secara umum.


See? Bahkan di Gedung Perpustakaan Nasional RI yang merupakan Pusatnya Ilmu masih mempercayai mitos ini. Ini merupakan keterangan yang ada di lift Perpustakaan Nasional RI.


Bagaimana sikap kita?

Sebagai seorang terdidik, kita harus mempertimbangkan fakta-fakta dan bukti-bukti ilmiah sebelum membuat kesimpulan atau mengambil sikap terhadap mitos lantai 13. Sebagai contoh, fakta bahwa beberapa gedung tidak memiliki lantai nomor 13, mungkin karena kepercayaan atau kebiasaan tertentu, tidak dapat dijadikan bukti bahwa angka 13 memiliki kekuatan mistik atau kesialan. Sebaliknya, kita harus mencari penjelasan rasional yang mendasari kepercayaan tersebut.

Selain itu, kita juga harus membuka pikiran dan menerima bahwa setiap orang memiliki kepercayaan dan pandangan yang berbeda. Namun, hal tersebut tidak boleh menghalangi kita untuk mencari kebenaran dan menjunjung tinggi nilai-nilai ilmiah dan rasional dalam membuat keputusan atau sikap terhadap suatu mitos atau kepercayaan.

Dalam hal ini, sebagai seorang terdidik, kita harus memahami bahwa mitos seperti lantai 13 hanyalah sebuah legenda yang tidak memiliki dasar ilmiah atau rasional yang kuat. Oleh karena itu, kita sebaiknya tidak mempercayainya secara buta tanpa alasan yang mendasar. Sebaliknya, kita harus mengedepankan pemikiran kritis dan sains dalam mengevaluasi informasi dan kepercayaan yang kita terima.



Posting Komentar