PENGERTIAN OUTSOURCING DAN CONTOHNYA
Tenaga kerja outsourcing adalah konsep yang sering digunakan dalam dunia kerja saat ini. Konsep ini merujuk pada penggunaan sumber daya manusia dari perusahaan luar untuk melaksanakan tugas atau proyek tertentu. Dalam artikel ini, akan dibahas pengertian outsourcing dan contohnya, serta karakteristik dan keuntungan /kerugian yang terkait dengan penggunaan tenaga kerja outsourcing.
Pengertian Tenaga Kerja Outsourcing
Tenaga kerja outsourcing adalah tenaga kerja yang disewa atau digunakan dari perusahaan luar untuk melakukan tugas atau proyek tertentu. Perusahaan yang menggunakan tenaga kerja outsourcing biasanya tidak memiliki karyawan yang memenuhi kriteria atau keterampilan yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas atau proyek tersebut, atau tidak ingin menambah jumlah karyawan tetap di perusahaan.
Tenaga kerja outsourcing biasanya terdiri dari berbagai jenis keterampilan dan keahlian, seperti akuntansi, teknologi informasi, pemasaran, dan desain grafis. Perusahaan yang menyediakan tenaga kerja outsourcing biasanya memiliki tenaga ahli dalam bidang-bidang tersebut, sehingga dapat memberikan layanan yang berkualitas kepada perusahaan yang membutuhkan.
Contoh paling umum dari outsourcing adalah outsourcing layanan teknologi informasi (TI). Banyak perusahaan yang memutuskan untuk outsourcing TI mereka, seperti manajemen jaringan, pemeliharaan perangkat keras dan perangkat lunak, dan dukungan teknis. Dengan outsourcing TI, perusahaan dapat menghemat biaya dan waktu untuk merekrut, melatih, dan mempertahankan staf TI yang berkualitas tinggi.
Selain TI, outsourcing juga umum terjadi di bidang keuangan dan akuntansi. Banyak perusahaan memutuskan untuk outsourcing fungsi akuntansi mereka, seperti akuntansi manajemen, akuntansi pajak, dan audit internal. Outsourcing keuangan dan akuntansi dapat membantu perusahaan menghemat biaya, mengurangi risiko, dan mempercepat proses pengambilan keputusan.
Outsourcing juga dapat diterapkan di bidang produksi dan manufaktur. Banyak perusahaan yang memilih untuk outsourcing produksi mereka untuk mengurangi biaya produksi dan meningkatkan efisiensi. Outsourcing produksi juga dapat membantu perusahaan mengurangi risiko, karena mereka tidak perlu mempertahankan infrastruktur produksi yang besar dan kompleks. Beberapa contoh produksi yang sering di-outsourcing adalah manufaktur pakaian, elektronik, dan peralatan medis.
Krakteristik Tenaga Kerja Outsourcing
Berikut adalah beberapa karakteristik dari tenaga kerja outsourcing:
Keterampilan Khusus: Tenaga kerja outsourcing biasanya memiliki keterampilan khusus dalam bidang tertentu, seperti akuntansi, teknologi informasi, pemasaran, dan desain grafis.
Fleksibilitas: Perusahaan yang menggunakan tenaga kerja outsourcing dapat mengurangi atau menambah jumlah karyawan yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan proyek atau tugas.
Biaya Rendah: Penggunaan tenaga kerja outsourcing dapat membantu perusahaan menghemat biaya karena tidak perlu memberikan tunjangan atau manfaat yang biasanya diberikan kepada karyawan tetap.
Kualitas Layanan Tinggi: Perusahaan yang menyediakan tenaga kerja outsourcing biasanya memiliki tenaga ahli dalam bidang-bidang tertentu, sehingga dapat memberikan layanan yang berkualitas kepada perusahaan yang membutuhkan.
Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Tenaga Kerja Outsourcing
Penggunaan tenaga kerja outsourcing memiliki keuntungan dan kerugian yang terkait. Berikut adalah beberapa keuntungan dan kerugian penggunaan tenaga kerja outsourcing:
Keuntungan:
Mengurangi Biaya: Penggunaan tenaga kerja outsourcing dapat membantu perusahaan mengurangi biaya karena tidak perlu memberikan tunjangan atau manfaat yang biasanya diberikan kepada karyawan tetap.
Menghemat Waktu: Perusahaan tidak perlu menghabiskan waktu untuk merekrut dan melatih karyawan baru, karena tenaga kerja outsourcing telah dilatih dan siap untuk bekerja.
Keterampilan Khusus: Tenaga kerja outsourcing biasanya memiliki keterampilan khusus dalam bidang tertentu, sehingga dapat memberikan solusi yang lebih baik dan efisien untuk tugas atau proyek tertentu.
Fleksibilitas: Perusahaan dapat mengurangi atau menambah jumlah karyawan yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan proyek atau tugas.
Kerugian:
Ketergantungan: Penggunaan tenaga kerja outsourcing dapat membuat perusahaan menjadi terlalu bergantung pada perusahaan outsourcing, yang dapat memengaruhi kinerja dan inovasi.
Kontrol Kualitas: Perusahaan tidak memiliki kontrol penuh atas kualitas layanan yang diberikan oleh tenaga kerja outsourcing.
Keamanan Informasi: Tenaga kerja outsourcing dapat memiliki akses ke informasi rahasia atau sensitif perusahaan, yang dapat membahayakan keamanan informasi perusahaan.
Masalah Komunikasi: Masalah komunikasi dapat timbul karena tenaga kerja outsourcing mungkin berada di lokasi yang berbeda atau memiliki bahasa yang berbeda.
Setelah membaca tulisan Pengertian Outsourcing Dan Contohnya ini, apa kamu masih tertarik?
Daftar Pustaka:
Azhar, M. I., & Mahmood, N. (2019). Outsourcing and its impact on employees’ job satisfaction: A study of banking sector in Pakistan. Journal of Business and Economics Review, 4(1), 1-8.
Doherty, N. F., & Sheehan, M. (2018). Outsourcing and offshoring: Implications for organizational capability. Journal of Business Research, 86, 356-365.
Lacity, M., & Willcocks, L. (2018). Understanding digital outsourcing success. MIS Quarterly Executive, 17(2), 77-90.
Mann, A., & Borges, M. R. (2018). The dark side of outsourcing: Examining the impact of outsourcing on employee well-being. Journal of Business Research, 90, 141-150.
Singh, S., & Prakash, A. (2019). Outsourcing and its impact on organizational performance: A study of Indian manufacturing firms. International Journal of Productivity and Performance Management, 68(5), 897-913.
Posting Komentar