PENGATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) SETELAH PERUBAHAN UUD 1945

Daftar Isi



Di dalam perubahan UUD 1945 pengaturan tegas mengenai Dewan Perwakilan Rakyat dapat dilihat dalam Bab VII. Perubahan mendasar terjadi pada kekuasaan Dewan Perwakilan Rakyat terutama dalam bidang legislasi dan bidang pengawasan. Lebih lanjut mengenai pengaturan tehadap lembaga perwakilan tersebut dapat dilihat dalam pasal-pasal sebagai berikut:

Pasal 19 ayat    (1)        “Anggota Perwakilan Rakyat dipilih melalui pemilihan umum”.
(2)        “Susunan   Dewan  Perwakilan  Rakyat  diatur  dengan  Undang-Undang”
(3)        “Dewan Perwakilan Rakyat bersidang sedikitnya sekali dalam setahun”.
Pasal 20 ayat    (1)        “Dewan Perwakilan Rakyat memegang kekuasaan membentuk
undang- undang”.
(2)        “Setiap rancangan Undang-Undang dibahas Dewan Perwakilan Rakyat dan Presiden untuk mendapat persetujuan bersama”.
(3)        “Jika rancangan Undang-Undang itu tidak mendapat persetujuan bersama, rancangan Undang-Undang tidak boleh diajukan lagi dalam persidangan Dewan Perwakilan Rakyat masa itu”.
(4)        “Presiden mengesahakan rancangan Undang-Undang yang  telah
disetujui bersama untuk menjadi Undang-Undang”.
(5)        “Dalam hal rancangan undang-undang yang telah disetujui bersama tersebut tidak disahkan oleh Presiden dalam waktu tiga puluh hari semenjak rancangan Undang-Undang tersebut disetujui, rancangan Undang-Undang tersebut sah menjadi Undang-Undang dan wajib diundangkan”.
Pasal 20A ayat  (1)        “Dewan Perwakilan Rakyat memiliki fungsi legislasi, fungsi
anggaran dan fungsi pengawasan “.
(2)        Dalam melaksanakan fungsi nya, selain diatur dalam pasal-pasal lain Undang-Undang Dasar ini, Dewan Perwakilan Rakyat mempunyai   hak   iterpelasif   hak  angket,   dan   hak menyatakan pendapat”.
(3)        “Selain yang diatur dalam pasal-pasal lain Undang-Undang Dasar ini, setiap anggota Dewan Perwakilan Rakyat mempunyai hak mengajukan pertanyaan, menyampaikan usul dan pendapat serta hak imunitas”.
(4)        “Ketentuan lebih lanjut tentang hak Dewan Perwakilan Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat diatur dalam undang-undang”.
Pasal 21 ayat    (1)        “Anggota Dewan Perwakilan Rakyat berhak mengajukan usul
rancangan Undang-Undang”.
Pasal 22 ayat    (1)        “Dalam hal ihwal kegentingan yang memaksa, Presiden berhak
menetapkan peraturan pemerintah sebagi pengganti Undang-Undang”.
(2)        “Peraturan pemerintah itu harus mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat dalam persidangan yang berikut”.
(3)        “Jika tidak mendapat persetujuan maka peraturan pemerintah itu harus dicabut”.
Pasal 22A
"Ketentuan lebih lanjut tentang tentang tata cara pembentukan  Undang-Undang diatur dengan Undang-Undang "
Pasal 22B
“Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dapat diberhentikan dari jabatannya, yang syarat-syarat dan tata caranya diatur dalam Undang-Undang”.
Selain pada Bab VII pengaturan terhadap Dewan Perwakilan Rakyat juga terdapat pada Pasal 23 perubahan UUD 1945 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
Pasal 23 ayat    (1)        “Aggaran pendapatan dan belanja negara sebagi wujud dari
pengelolaan keuangan negara ditetapkan setiap tahun dengan Undang-Undang dan dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat"
(2)        “Rancangan Undang-Undang anggaran pendapatan dan belanja negara diajukan oleh Presiden untuk dibahas bersama Dewan Perwakilan Rakyat dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah”.
(3)        “Apabila       Dewan   Perwakilan   Rakyat   tidak   menyetujui
rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara yang
diusulkan    Presiden,    Pemerintah    menjalankan   Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara tahun yang lalu”
Dari beberapa ketentuan tentang Dewan Perwakilan Rakyat sebagi mana dirumuskan dalam perubahan UUD 1945, dapat di simpulkan bahwa perumusam UUD 1945 setelah perubahan banyak memberi peluang kepada Dewan Perwakilan Rakyat yang memungkinkan Dewan Perwakilan Rakyat untuk melaksanakan apa yang diharapkan dari pembuatnya juga dari rakyat, untuk berperan lebih besar di parlemen. Tentang harapan itu tentunya agar Dewan Perwakilan Rakyat lebih mandiri, lebih berani, dan lebih dapat memanfaatkan fungsi dan hak-hak konstitusionalnya.

Posting Komentar