PENCATATAN DAN PELAPORAN PENJUALAN
Daftar Isi
Pencatatan dan pelaporan
atas kegiatan penjualan sangat diperlukan oleh pimpinan sebagai alat untuk
melakukan pengendalian penjualan. Pencatatan ini merupakan dasar bagi pembuatan
laporan. Isi dan frekuensi dari laporan ini tergantung pada siapa laporan
penjualan akan disampaikan.
Isi laporan untuk direksi
lebih mendetail, dengan menggunakan prinsip pengecualian yang melaporkan
hal-hal yang menyimpang dan sifatnya material. Untuk pimpinan tingkat tertinggi
tidak perlu dilibatkan pada hal-hal yang bersifat rutin tetapi cukup dengan
hal-hal yang perlu untuk dilakukan tindak lanjut. Oleh karena itu laporan yang
sangat rinci tidak diperlukan karena akan terlalu banyak waktu untuk
membacanya. Laporan yang dibuat juga telah mencantumkan mengenai perbandingan,
baik dalam nilai uang maupun kuantum. Dan juga semua laporan yang dibuat
disertai komentar, sehingga pimpinan perusahaan dapat mengetahui secara jelas
dan cepat, penyebab terjadinya penyimpangan. Dan tindakan perbaikan segera
dapat dilakukan.
Frekuensi dari setiap
laporan akan tergantung pada
masing-masing eksekutif atau anggota staffnya
apakah perhari, perminggu, perbulan, per kwartal, atau pertahun. Sebagai contoh
dalam masa krisis diperlukan laporan harian atau laporan perminggu dan laporan
yang lebih lambat frekuensinya dalam masa biasa.
Agar laporan penjualan
bermanfaat baik bagi bagian penjualan maupun bagian akuntansi, laporan
penjualan harus mencakup hal-hal sebagai berikut:
a.
Pelaksanaan penjualan yang sebenarnya dengan
angka-angka untuk bulan berjalan sampai saat pembuatan laporan.
b.
Penjualan yang dianggarkan untuk periode
berjalan dan sampai dengan periode selanjutnya.
c.
Perbandingan penjualan yang sebenarnya dari
perusahaan dengan angka-angka dalam jenis industri yang bersangkutan, meliputi
presentase total.
d.
Analisa penyimpangan antara penjualan yang
sebenarnya dengan yang dianggarkan dan sebab-sebab terjadinya penyimpangan.
e.
Hubungan-hubungan antara penjualan dan biaya.
f.
Standar penjualan perbandingan penjualan yang
sebenarnya dengan kuota pertenaga penjualan.
g.
Data harga jual perunit.
h.
Data laba kotor.
Agar suatu laporan dapat
memberikan manfaat yang maksimal, maka dalam penyusunan laporan perlu
memperhatikan syarat-syarat pelaporan yang baik. Laporan untuk tujuan
pengendalian diantaranya yaitu :
a.
Laporan pelaksanaan, yang menyampaikan hasil
pelaksanaan dibandingkan dengan rencananya termasuk penyajian penyimpangan
terhadap rencana. Penyajian penyimpangan anggaran ini dimaksudkan agar tindakan
perbaikan segera dilakukan.
b.
Laporan perkembangan yang melaporkan hasil
pelaksanaan penjualan selama beberapa periode. Laporan ini dimaksudkan untuk
mengetahui perkembangan hasil penjualan beberapa periode.
c.
Laporan analisis yang menyajikan analisis
yang telah dilakukan terhadap hasil penjualan, berikut kondisi-kondisi yang
ditemukan.
Dalam hal pencatatan dan
pelaporan penjualan, controller dapat memberikan peranannya antara lain:
a.
Menyelenggarakan dan mengawasi semua catatan
akuntansi perusahaan.
b.
Menyiapkan dan menginterprestasikan laporan keuangan
dan laporan lainnya.
c.
Audit yang kontinyu terhadap semua perkiraan
dan catatan perusahaan.
d.
Kompilasi biaya distribusi dari penjualan.
e.
Opname fisik dan penentuan nilai persediaan.
f.
Penyiapan dan penyajian laporan-laporan pajak
dan pengamanan terhadap semua hal yang berhubungan dengan perpajakan.
g.
Menyiapkan dan mengintegrasikan semua catatan
dan laporan statistik perusahaan.
h.
Sebagai direktur budget, dalam hubungan
dengan para pejabat dan kepala departemen lain, menyiapkan suatu budget tahunan
yang mencakup seluruh kegiatan perusahaan untuk disajikan kepada dewan
komisaris sebelum permulaan tahun fiskal.
Posting Komentar