METODE PENILAIAN PRESTASI KERJA KARYAWAN
Daftar Isi
Ada
banyak metode untuk melakukan penilaian prestasi kerja karyawan, namun tidak
ada satupun metode yang dapat diberlakukan secara umum. Masing-masing mempunyai
kelebihan dan kelemahan sendiri-sendiri. jadi kuncinya adalah mengenali
keterbatasan metode yang dipergunakan perusahaan dan mengolahnya sebisa
mungkin. Kadang-kadang, pendekatan baru yang lebih rumit terhadap penilaian
prestasi kerja ternyata lebih buruk dari yang lebh sederhana.
Menurut
Robert Bacal , ada 3 (tiga) pendekatan yang paling sering dipakai dalam
penilaian prestasi kerja karyawan:
1)
Sistem
Penilaian (rating system)
Sistem ini terdiri
dari dua bagian, yaitu suatu daftar karakteristik, bidang, ataupun perilaku
yang akan dinilai dan sebuah skala ataupun cara lain untuk menunjukkan tingkat
kinerja dari tiap halnya.
Perusahaan yang
menggunakan sistem ini bertujuan untuk menciptakan keseragaman dan konsistensi
dalam proses penilaian prestasi kerja.
Kelemahan sistem ini
adalah karena sangat mudahnya untuk dilakukan, para manajerpun jadi mudah lupa
mengapa mereka melakukannya dan sistem inipun disingkirkannya.
2)
Sistem
Peringkat (ranking system)
Sistem peringkat
memperbandingkan karyawan yang satu dengan yang lainnya. Hal ini dilakukan
berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya, misalnya: total
pendapatan ataupun kemampuan manajemen.
Sistem ini hampir
selalu tidak tepat untuk digunakan, karena sistem ini mempunyai efek samping
yang lebih besar daripada keuntungannya. Sistem ini memaksa karyawan untuk
bersaing satu sama lain dalam pengertian yang sebenarnya. Pada kejadian yang
positif, para karyawan akan menunjukkan kinerja yang lebih baik dan
menghasilkan lebih banyak prestasi untuk bisa mendapatkan peringkat yang lebih
tinggi.
Sedangkan pada
kejadian yang negatif, para karyawan akan berusaha untuk membuat rekan sekerja
(pesaing)-nya menghasilkan kinerja yang lebih buruk dan mencapai prestasi yang
lebih sedikit dibandingkan dirinya.
3)
Sistem
berdasarkan tujuan (object-based system)
Berbeda dengan kedua
sistem diatas, penilaian prestasi berdasarkan tujuan mengukur kinerja seseorang
berdasarkan standar ataupun target yang dirundingkan secara perorangan. Sasaran
dan standar tersebut ditetapkan secara perorangan agar memiliki fleksibilitas
yang mencerminkan tingkat perkembangan serta kemampuan setiap karyawan.
Jadi,
ada tiga pendekatan yang paling sering dipakai dalam penilaian prestasi kerja
karyawan yakni sistem penilaian, sistem peringkat, dan sistem berdasarkan
tujuan. Dalam penelitian ini digunakan sistem berdasarkan tujuan.
Posting Komentar