TUJUH ATURAN EMAS DALAM KOMUNIKASI KELUARGA
Daftar Isi
Menurut Hompson, terdapat
tujuh aturan emas dalam komunikasi keluarga yaitu :
1.
Membuka
dialog
Dalam sebuah keluarga
interaksi akan terjalin, dimana orang tua sebagai penuntun dalam keluarga
sehingga tercipta sebuah interaksi yang baik. Antara orang tua dan anak menjadi
lebih baik apabila salah seorang diantara anggota keluarga tersebut dapat
mendahului atau membuka wacana atau pembicaraan, sehingga dalam keluarga
tersebut terjalin suatu komunikasi. Dalam membuka dialog, Davis menyarankan
agar kita mencari dua hal, pertama, carilah topik yang akan menarik minat orang
lain (anda juga). Kedua carilah isyarat (petunjuk) bahwa orang itu sudah siap
untuk berdialog yang lebih panjang
2.
Mendengarkan
secara aktif
Mendengarkan secara aktif
/ partisipasi memiliki beberapa fungsi, diantaranya:
- Ia memungkinkan pembicaranya mengecek pemahamannya terhadap apa yang dikatakan pembicara, dan lebih penting lagi apa yang dimaksud oleh pembicara.
- Melalui proses mendengarkan aktif pendengar mengutarakan akseptansinya terhadap perasaan pembicara. Pembicara yang aktif mengulang – balik apa yang dikatakan apa yang dikatakan pembicara, memberikan akseptansi.
- Mendengarkan aktif merangsang pembicara menggali perasaan dan pemikirannya. Dalam merangsang eksplorasi lebih lanjut ini, pendengar aktif juga mendorong pembicara untuk untuk memecahkan sendiri massalahnya dengan memberikan kesempatan untuk membicarakannya secara lebih mendalam.
3.
Menghargai
perasaan
Orang akan menghargai kita
apabila kita menghargai orang lain, ketika kita menghargai orang lain berarti
kita secara tidak langsung menyukai orang tersebut. Dalam sebuah pembenaran
tentang apa yang kita lakukan dengan meyakinkan diri sendiri bahwa orang tersebut layak untuk disukai dan
layak untuk dibantu. Sehingga timbul suatu perasaan untuk menghargai orang
lain.
4.
Jangan
menyela
Setiap anggota keluarga,
mengungkapkan isi perasaan, informasi sampai tuntas, sebelum selesai, anggota
lainnya tidak beruasa untuk memotong atau menyela ketika orang lain berbicara
5.
Tetap
pada subjek pembicaraan
Dalam melakukan
pembicaraan, ketika menyelesaikan masalah, tidak membuka topik lain, sehingga
masalah yang ada menjadi kabur, dan tidak terselesaikan. Hal ini akan berdampak
pada permasalahan yang sedang dihadapi menjadi tidak jelas dan tidak selesai.
6.
Pertengkaran
yang adil
Pertengakaran yang adil
yaitu, tidak menyerang darerah yang akan menyakiti orang lain, sehingga
menyebabkan permusuhan atau kemarahan, sehingga kita dituntut untuk mengetahui
batas-batas yang harus diketahui oleh anggota keluarga
7.
Hormati
perbedaan
Dalam setiap diri individu
terdapat perbedaan besar dan penting.
Perbedaan sering kali terjadi dalam pandangan seseorang kepada orang
lain. perbedaan juga sering terjadi pada pemberian makna pada kata – kata yang
disampaikan oleh seseorang sumber. Makna
tidak terletak pada kata – kata yang digunakan melainkan pada orang yang
menggunakan kata – kata itu.
(Sumber : Hopson, Menuju Keluarga Kompak, Penerbit Kaifa, 2002)
Posting Komentar