TUJUAN DAN FUNGSI CITRA
Daftar Isi
Citra
mempunyai fungsi yang sangat penting, khususnya bagi kelangsungan suatu
perusahaan. Salah satu tujuan dan fungsi citra adalah untuk menumbuhkan
kepercayaan dari publiknya, disamping itu dengan membina citra perusahaan yang baik,
diharapkan adanya dukungan dari publik kepada perusahaan dan juga akan terjalin
kerjasama yang baik dan saling menguntungkan kedua belah pihak.
Adapun tujuan dan fungsi citra
menurut Yulianita (1999:47) adalah :
1. Menciptakan
Public Understanding (pengertian publik)
Pengertian belum berarti persetujuan/ penerimaan,
persetujuan belum berarti penerimaan. Dalam hal ini publik memahami
organisasi/perusahaan/instansi apakah itu dalam hal produk/jasanya,
aktivitas-aktivitasnya, reputasinya, perilaku manajemennya, dan sebagainya.
2. Public
Confidence (adanya kepercayaan publik terhadap organisasi kita)
Publik
percaya bahwa hal-hal yang berkaitan dengan organisasi/perusahaan/instansi
adalah benar adanya apakah itu dalam hal kualitas produk atau jasanya,
aktivitas-aktivitas yang positif,reputasinya baik, perilaku manajemennya dapat
diandalkan, dan sebagainya.
3. Public
Support (adanya unsur dukungan dari publik terhadap organisasi
kita) baik dalam bentuk material (membeli produk kita) maupun spiritual (dalam
bentuk pendapat/ fikiran untuk menunjang keberhasilan perusahaan kita)
4. Public
Cooperation (adanya kerjasama dari publik terhadap
organisasi kita) jika ketiga tahapan di atas dapat terlalui maka akan
mempermudah adanya kerjasama dari publik yang berkepentingan terhadap
organisasi kita guna mencapai keuntungan dan kepuasan bersama.
Pembinaan
citra merupakan tugas pokok dari Humas. Para petugas Humas berperan besar dalam
meningkatkan citra perusahaan yang diwakilinya agar tidak menimbulkan
kesalahpahaman dan tidak melahirkan isu-isu yang dapat merugikan perusahaan.
Kerugian yang paling fatal adalah munculnya keluhan-keluhan dan ketidakpuasan,
dan rasa ketidakpuasan ini akan menimbulkan ketidakpercayaan dari masyarakat
terhadap perusahaan, hal ini dapat diwujudkan dalam bentuk permusuhan,
prasangka buruk, apati, dan sikap masa bodo terhadap perusahaan, jika hal ini
tidak segera ditangani, akan dapat menimbulkan dampak yang lebih buruk lagi
bagi suatu perusahaan, yang bisa berupa terjadinya aksi demonstrasi, pemogokan,
protes massal, sampai pada pengrusakan dan penyerangan terhadap fasilitas
perusahaan. Disinilah perlunya Proses Transfer Humas diterapkan, agar kondisi
yang buruk tadi dapat ditransfer menjadi kondisi yang baik, yang dapat
mendukung kegiatan perusahaan secara keseluruhan.
Citra
yang baik dimaksudkan agar organisasi dapat tetap hidup berdampingan dengan
masyarakat yang ada di sekitarnya, begitu pula sebaliknya masyarakat setempat
pun dapat menjalani hidupnya dengan terjalinnya hubungan yang harmonis terhadap
perusahaan. Dengan demikian setiap orang yang berada baik di lingkungan
perusahaan maupun di lingkungan komunitas dapat terus mengembangkan
kreativitasnya dan bahkan dapat memberikan manfaat lebih bagi orang lain.