PROSES TERJADINYA KOMUNIKASI
Daftar Isi
Proses terjadinya komunikasi |
Pada hakekatnya proses terjadinya komunikasi menurut Onong U.
Effendy adalah proses penyampaian pikiran atau gagasan oleh seseorang
(komunikator) kepada orang lain (komunikan). Pikiran tersebut bisa merupakan
gagasan, informasi, opini dan lain-lain yang muncul dari benaknya. Pikiran bersama
perasaan yang akan disampaikan kepada orang lain itu oleh Walter Lippman
dinamakan picture in our head, yang
menjadi permasalahan adalah bagaimana caranya agar “gambaran dalam benak” dan
“isi kesadaran” pada komunikator itu dapat dimengerti, diterima dan bahkan
dilakukan oleh komunikan.
Pikiran yang disampaikan
oleh komunikator kepada komunikan dalam komunikasi disebut pesan. Agar
komunikasi berjalan dengan lancar maka Wilbur Schramm dalam karyanya “communication research in the United
States” menyatakan bahwa: “Komunikasi akan berhasil apabila pesan yang
disampaikan oleh komunikator cocok dengan kerangka acuan (frame of reference), yakni paduan pengalaman dan pengertian (collection experience and meanings) yang
pernah diperoleh oleh komunikan”. (Effendy, 1986:34)
Menurut Schramm, bidang
pengalaman (field of experience)
merupakan faktor yang penting dalam komunikasi. Jika pengalaman komunikator
sama dengan bidang pengalaman komunikan, maka komunikasi akan berlangsung
lancar.
Dalam proses komunikasi akan
timbul umpan balik atau feed back
atau efek. Feed back mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses komunikasi,
sebab komunikator menerangkan suatu pesan dan bila ditanggapi oleh komunikan
membuktikan keefektifan dari proses komunikasi itu sendiri dan umpan balik itu
juga menentukan berlanjut atau berhentinya komunikasi yang dilancarkan
komunikator. Karenanya umpan balik bisa bersifat positif maupun negatif. Umpan
balik yang positif adalah tanggapan atau respon atau reaksi komunikan yang
menyenangkan komunikator sehingga komunikasi berjalan lancar. Sebaliknya, umpan
balik negatif adalah tanggapan komunikan yang tidak menyenangkan komunikator
sehingga komunikator enggan melanjutkan komunikasinya. Feed back bisa berupa verbal dalam bentuk kata “ya” untuk tanda
setuju atau “tidak” untuk tanda menolak, bisa juga bersifat non verbal dalam
bentuk gerakan anggota badan kita dan sebagainya.
Untuk lebih jelasnya,
menurut Onong U. Effendy dalam bukunya Human
Relations dan Public Relations menyebutkan bahwa komunikasi meliputi lima
unsur pokok yang diberi istilah:
a.
Komunikator
Komunikator adalah seseorang
atau sekelompok orang yang menyampaikan pikirannya atau perasaannya kepada
orang lain.
b.
Pesan
Pesan sebagai terjemahan
dari bahasa asing “message” adalah
lambang bermakna (meaningful symbols),
yakni lambang-lambang yang membawakan pikiran atau perasaan komunikator.
c.
Komunikan
Komunikan adalah seseorang
atau sejumlah orang yang menjadi sasaran komunikator ketika ia menyampaikan
pesannya.
d.
Media
Media adalah sarana untuk menyalurkan
pesan-pesan yang disampaikan komunikator kepada komunikan.
e.
Efek
Efek
adalah tanggapan, respons atau reaksi dari komunikan ketika ia atau mereka
menerima pesan dari komunikator. Jadi efek adalah akibat dari proses
komunikasi. (Effendy, 1986:14-16)
Efek yang di harapkan timbul
dari proses komunikasi dalam kegiatan clearing
house ini adalah perubahan sikap dari komunikan-komunikan sehingga akan
dapat tercapai tujuan kegiatan ini dengan baik.
Perubahan sikap bergantung
pada proses yang terjadi pada masing-masing individu. Perubahan sikap seseorang
ditentukan oleh stimulus yang diterimanya. Materi yang disampaikan oleh
komunikator dalam kegiatan clearing house
merupakan suatu stimulus yang diberikan kepada komunikan. Yang dalam hal ini
adalah dengan adanya kesepakatan bersama dalam akhir pelaksanaan kegiatan clearing house. Dalam proses komunikasi,
stimulus (materi) tersebut haruslah dapat menimbulkan perhatian, pengertian dan
pemahaman dari komunikan sehingga dapat menimbulkan reaksi yakni perubahan
sikap dari komunikan sesuai dengan keinginan komunikator. Perubahan sikap yang
diharapkan dalam penelitian yang diamati adalah antara departemen-departemen
yang terlibat dalam kegiatan clearing
house tersebut dapat mencapai kata sepakat mengenai media-media massa asing
yang ingin meliput di Indonesia. Baik itu persetujuan ataupun penolakan
peliputan tersebut dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang diperlukan oleh
departemen-departemen tersebut.
izin share blog min http://ititudisini.blogspot.co.id/