PENGERTIAN KELOMPOK
Daftar Isi
Dalam buku Organizational Behaviour and Personel
Psycology karya Kenneth N. Wexley dan Gary A. Yukl yang diterjemahkan Muh.
Shobarrudin menyatakan: “Pengertian Kelompok
(group) adalah kumpulan orang-orang
yang bergaul (berinteraksi) satu sama lain secara teratur dalam satu periode
waktu serta mengganggap diri mereka saling bergantung dalam kaitannya dengan
pencapaian suatu tujuan bersama atau lebih”. (Shobarrudin, 1988:162)
Hal ini bisa siartikan bahwa
kelompok adalah sekumpulan orang-orang yang berkumpul dan berinteraksi dalam
suatu tempat atas dasar memiliki kepentingan dan tujuan yang sama dalam waktu
yang ditentukan.
Sesuatu hal yang
berinteraksi itu bisa kecil (small group
communication) atau besar (large
group communication) tetapi jumlah anggota kelompok itu tidak ditentukan
secara eksak. Ada beberapa yang termasuk small
group dan beberapa yang termasuk large
group.
Robert F. Bales dalam
bukunya Interaction Process Analysis mendefinisikan
kelompok kecil sebagai:
Sejumlah orang yang terlibat
dalam interaksi satu sama lain dalam suatu pertemuan yang bersifat tatap muka (face to face meating), dimana setiap
anggota mendapat kesan dan penglihatan antara satu sama lainya yang cukup
ketara, sehingga baik pada saat timbul pertanyaan maupun sesudahnya dapat
memberikan tanggapan kepada masing-masing sebagai perorangan. (Rakhmat,
1993:72)
Pengertian mengenai kelompok
kecil dari Bales inilah yang akan dijadikan acuan pertemuan yang bersifat tatap
muka (face to face meeting). Jadi
besarnya suatu kelompok disini terbatas pada kemungkinan saling berinteraksi
dan saling menyadari keberadaan yang lain sebagai satu kesatuan guna mencapai
tujuan bersama.
Untuk memperjelas istilah
kelompok yang dimaksud dalam pembahasan ini, suatu kumpulan manusia akan
dianggap sebagai suatu kelompok bila di dalamnya memiliki unsur-unsur sebagai
berikut:
1.
Sejumlah orang (dua orang
atau lebih), yang
2.
Saling berinteraksi melalui
komunikasi tatap muka dalam frekuensi yang tinggi, dan
3.
Berada dalam satu situasi
sosial tertentu, sehingga
4.
Masing-masing saling
menyadari akan keberadaan yang lain sebagai suatu kesatuan yang mempunyai
kepentingan yang sama.
(Effendy,
1986:57)
Posting Komentar