PENGERTIAN HUMAS PEMERINTAHAN
Daftar Isi
“Pengertian
Humas Pemerintahan pada dasarnya tidak bersifat politis, dimana bagian humas
tersebut dibentuk untuk mempublikasikan atau mempromosikan kebijakan-kebijakan
mereka” (Kusumastuti).
Dalam
hal ini, Departemen Luar Negeri merupakan suatu unsur pelaksanaan pemerintahan
dibidang pemerintahan luar negeri, di mana Juru Bicara memerankan peranan humas
dalam mempublikasikan atau mempromosikan kebijakan-kebijakan Departemen Luar
Negeri. Peranan tersebut antara lain memberikan informasi secara teratur
tentang kebijakan, rencana-rencananya ke depan, serta hasil-hasil kerja
institusi serta memberi pengertian kepada masyarakat tentang peraturan dan
perundang-undangan dan segala sesuatunya yang berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat.
Walter
Lippman pernah mengatakan, “Public Relations is another name for political leadership, yaitu Public Relations adalah nama lain dari kepemimpinan politik” (Kusumastuti).
Seiring
dengan tuntutan transparansi dari masyarakat luas sebagai publik pemerintahan,
manfaat humas dalam penyelenggaraan pemerintahan secara umum telah diterima
sejak lama. Humas dalam pemerintahan dan politik tidak dapat dilepaskan dari
opini publik. Hal tersebut dapat dilihat dari keputusan Menteri Luar Negeri
dalam menunjuk suatu pejabat tertentu dengan kredibilitas tinggi yang mampu
untuk memeberikan informasi mengenai kebijakan-kebijakan Pemerintah dan
Departemen Luar Negeri, kegiatan-kegiatan dan rencana-rencananya ke depan, juga
posisi Pemerintah dan Departemen Luar Negeri dalam menghadapi suatu masalah,
kepada masyarakat luas. Hal ini direalisasikan melalui kegiatan rutin Juru
Bicara dengan pers, yaitu melalui Press
Briefing.
Tugas
pemerintah sangat berat, sebab masyarakat yang dihadapi terdiri dari berbagai
publik dengan kepentingan yang sangat kompleks pula. Hal ini memang tidak lepas
dari “karakteristik” yang melekat dalam setiap kegiatan pemerintah, antara lain
sebagai berikut:
1. Program
pemerintah ditujukan untuk masyarakat luas. Dengan berbagai latar belakang,
karakter, ekonomi, pendidikan (intelejensi) yang beragam.
2. Seringkali
hasilnya abstrak, yang sulit dilihat dalam waktu dekat, bahkan dalam jangka
panjang sekalipun, karena sifatnya yang integral dan berkesinambungan.
Melibatkan generasi ke generasi. Bahkan program pemerintah cenderung dibayar
dengan “harga sosial” yang tinggi. Program-program pemerintah seringkali tidak
dapat menghindari perlunya “pengorbanan” sosial (masyarakat). Di sinilah
perlunya pendekatan khusus untuk melibatkan partisipasi dan emansipasi masyarakat.
3. Program
pemerintah selalu mendapat controlling/pengawasan
dari berbagai kalangan, terutama pers, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan
sebagainya. Mereka sangat berperan dalam proses penyadaran masyarakat mengenai
permasalahan-permasalahan mereka sebagai warga masyarakat.(Kusumastuti)
Karakteristik
itulah yang dapat dijadikan latar belakang mengapa humas pemerintahan perlu
diterapkan dan dikembangluaskan secara profesional. Namun, tugas yang berat
tersebut ternyata masih ditambah dengan hambatan-hambatan penerapan humas yang
ideal di pemerintahan. Undang-undang dan peraturan organisasi, seringkali
menghambat fungsi humas. Masalah dana, tumpang tindihnya job description, penyalahgunaan para pejabat terhadap humas demi
publisitas pribadi dan untuk melindungi “ketidakjujuran” dan program-program
yang tidak perlu merupakan hal-hal yang memperburuk citra humas pemerintahan.
Ivy
Lee berpendapat bahwa “semua jenis materi pers harus bebas dari nilai-nilai dan
kepentingan sepihak”. Kiteria kejujuran dan kenetralan harus dipegang teguh
oleh kalangan praktisi humas. Setiap pesan atau berita yang mereka sampaikan
kepada masyarakat melalui pers haruslah sesuai dengan kenyataan yang
sesuangguhnya. Baik atau buruknya humas diukur berdasarkan kejujuran dan sikap netralnya.
Kepentingan masyarakat, harus senantiasa diutamakan. Kalau hal ini benar-benar
diperhatiakan maka sambutan khalayak pembaca, pendengar dan pemirsa, dengan
sendirinya akan positif sehingga perusahaan induk atau klien humas tadi pasti
akan memperoleh suatu publisitas yang baik seperti yang diinginkannya, dan pada
saat itulah kepentingan-kepentingannya sendiri akan dapat terpenuh” (Jefkins).
(Sumber
tulisan : Buku Dasar-Dasar Humas oleh
Kusumastuti)
Posting Komentar