PENGERTIAN DAN UNSUR-UNSUR DESAIN GRAFIS
Daftar Isi
Secara sederhana pengertian desain grafis yang menurut Effendy (1989 : 154) “penataan media komunikasi secara cetak-mencetak dengan citarasa keindahan”.
Berdasarkan
pendapat Effendy tersebut, maka desain grafis merupakan komunikasi tertulis
pada media tertentu seperti buku, majalah, buletin, brosur, leaflet, spanduk,
dan lain-lain. Penyampaian pesan yang secara tertulis dapat mendesainnya sedemikian rupa dengan
mengkolaborasikan warna, tekstur, garis, dan lain sebagainya, sehingga dapat
menimbulkan daya tarik tersendiri. Oleh
karena itu desain grafis merupakan salah satu unsur penunjang dalam mencapai
komunikasi yang efektif, sehingga apa yang menjadi harapan komunikator pada
komunikan dapat tercapai. Menurut Sudiana
(1983 : 21) bahwa karya komunikasi grafis memiliki keselarasan dan
keterpaduan menuntut persyaratan-persyaratan sebagai berikut :
1.
Dalam
suatu bidang terdapat bagian menonjol
yang dapat menjadi pusat perhatian;
2.
Tipografi
memiliki keajegan dan tidak menimbulkan kebingungan bagi pembacanya;
3.
Susunan
letak dari unsur-unsur reka bentuk sedemikian rupa, sehingga terasa mengandung
irama; dan
4.
semua
unsur yang terangkum dalam kesatuan yang terpadu secara utuh dan selaras.
Melakukan reka bentuk terdapat unsur-unsur
estetika yang benar-benar harus menjadi perhatian utama dalam komunikasi
grafis. Karena, komunikasi grafis merupakan tahap awal yang turut serta
mempengaruhi keefektifan dalam kegiatan komunikasi. Oleh karena itu, Sudiana mengklasifikasikannya
menjadi beberapa unsur yang terdiri dari :
1.
Garis
Secara
umum garis terdiri dari unsur-unsur titik yang juga memiliki peran tersendiri,
unsur titik juga bisa ikut mendukung keindahan. Bentuk garis dapat bersifat
lurus atau lengkung, namun keduanya mempunyai bentuk dan karakter yang berbeda.
Antara garis lurus dengan garis lurus lainnya terdapat pula perbedaan, misalnya
berbeda dalam tekanan, ketebalan, dan letak di mana masing-masing memiliki
karakter tersendiri. Sifat garis umum dikenal yaitu lurus, lengkung, dan
bersudut.
Dalam penggunaan garis memiliki arah seperti
horizontal, vertikal dan diagonal. Garispun mempunyai dimensi seperti tebal,
tipis, panjang, pendek, dan saling berhubungan dalam bentuk garis paralel atau
sejajar, garis memancar atau radiasi dan garis roling yang berlawanan. Adapun
bentuk-bentuk dari garis tersebut sebagai berikut :
a.
Garis lurus yaitu garis yang
digunakan sebagai penunjukan yang disertai kualitas tertentu, misalnya
kekuatan, stabilitas, aspirasi, ketenangan, dan lain-lain.
b.
Garis vertikal yaitu garis
yang berdiri tegak lurus, memberikan kesan kekuatan yang bergerak ke atas yaitu
pada saat mata kita tergerak untuk melihat dari bawah ke atas dan dengan
menggunakan garis-garis vertikal untuk membentuk pemberian kesan ketinggian
yang nyata.
c.
Garis horizontal yaitu garis
yang terletak mendatar, sejajar dengan cakrawala atau horizon, dan memberi
kesan ketenangan serta membuat mata seolah-olah tergerak dari arah kiri ke
kanan.
d.
Garis diagonal atau oblique
yaitu arah garis bisa miring ke kiri atau ke kanan, memberi kesan aman,
gerakan, semangat, gelora, serta perlawanan.
e.
Garis lengkung yaitu garis
lurus yang bengkok berupa suatu lengkungan yang mampu menimbulkan perasaan
kuat, lemah, sensitif, dan ekspresif.
f.
Garis-garis berlawanan yaitu
arah garis berlawanan secara tidak langsung akan terlihat adanya perbedaan atau
pertentangan dalam hal posisi atau letak. Perlawanan tersebut menghendaki
adanya variasi dalam arah garis dengan ukuran garis yang sama panjang atau
tidak sama panjang. Garis-garis yang saling berlawanan dapat menambah daya
tarik dalam desain.
g.
Garis transisi yaitu garis
yang dapat mengarahkan mata dari satu bidang ke bidang lain. Contohnya, suatu
sudut siku-siku yang terbentuk dari dua buah garis berlwanan yaitu garis
horizontal dan garis vertikal yang bisa memberikan kesederhanan atau kekerasan,
namun kesan terebut dapat berubah dengan
menambahkan garis lain, seperti garis diagonal.
h.
Garis berselang yaitu garis
pendek yang bisa bergantian dengan garis panjang atau garis lurus
berselang-seling dengan garis lengkung.
2.
Tekstur
Pada umumnya tekstur berkaitan dengan indera
peraba dan indera penglihatan. Tekstur adalah sifat dan kualitas fisik dari
permukaan suatu bahan, seperti kasar, kilap, pudar, dan kusam yang dapat
diaplikasikan secara serasi atau berupa pengulangan-pengulangan untuk suatu
desain.
Dalam penggunaan tekstur, pengkombinasian
yang serasi akan lebih menrik daripada penggunaan dengan tekstur yang sama.
3.
Warna
Warna memiliki pengaruh besar dalam
komunikasi grafis agar mampu menimbulkan daya tarik. Kolaborasi warna memiliki
karakter atau sifat yang berbeda-beda antara lain :
a.
Biru tua melambangkan
peraaan yang mendalam;
b.
Biru hijau melambangkan
elastisitas keinginan;
c.
Merah oranye melambangkan
keinginan yang kuat; dan
d.
Kuning terang melambangkan
spontanitas eksentrik.
4.
Tipografi
Tipografi merupakan seni grafis dalam
memilih, menyusun, dan mengatur tata letak dan jenis huruf dengan tujuan
sebagai pendukung pesan atau karakter desain.
Penggunaan
huruf dapat diklasifikasikan menjadi beberapa karakter antara lain :
a.
Karakter tegas dapat
terwakili oleh jenis huruf yang tegak dan tebal;
b.
Karakter dinamis dapat
terwakili oleh jenis huruf yang miring atau jenis huruf yang terkesan bebas dan
spontan ;
c.
Karakter lembut dapat
terwakili oleh jenis huruf yang melengkung-lengkung; dan
d.
Karakter ringan dapat
terwakili oleh jenis-jenis huruf yang tipis dan simpel.
Mentransformasikan huruf dapat menjadi suatu
karya seni yaitu dengan mengolah bentuk huruf, kata atau blok tulisan tersebut
sesuai dengan fungsinya masing-masing sehingga tercipta suatu tekstur, warna,
dan garis. Kemudian, mengkomunikasikannya sebagai pesan baik dalam bentuk
rangkaian kata termasuk pula pada
gambar.
Bentuk huruf pada sebuah judul sangat penting
pula, karena judul harus mampu menarik dan merayu pembaca agar memperhatikan
tulisan yang di-display. Dalam menyiapkan sebuah judul membutuhkan suatu
pengolahan desain secara khusus, seperti pada satu atau dua kata dan dalam
ukuran, gaya atau perwajahan yang berbeda (top, big, and intensive).
Secara singkat kata-kata suatu judul harus bisa tampil secara eksperesif untuk
lebih mempertegas maksud dari pesan tersebut.
Berdasarkan pendapat Sudiana tersebut, maka
keberhasilan dalam desain grafis terletak pada isi pesan baik pada kata-kata
termasuk pula pada gambar, serta penampilannya, yaitu bagaimana ukuran dan cara
mendesain tulisan dan judul agar dapat menunjukkan pada pembaca mana pesan yang
paling penting.