PENGERTIAN DAN DEFINISI KALOR
Daftar Isi
Kalor |
Pengertian dan definisi
kalor. Sebelum abad ke-17, orang berpendapat bahwa
kalor merupakan zat yang mengalir dari suatu benda yang suhunya lebih tinggi ke
benda yang suhunya lebih rendah jika kedua benda tersebut bersentuhan atau
bercampur. Jika kalor merupakan suatu zat tentunya akan memiliki massa dan
ternyata benda yang dipanaskan massanya tidak bertambah. Kalor bukan zat tetapi
kalor adalah suatu bentuk energi dan merupakan suatu besaran yang dilambangkan
Q dengan satuan joule (J), sedang satuan lainnya adalah kalori (kal). Hubungan
satuan joule dan kalori adalah:
1 kalori = 4,2 joule
1 kalori = 4,2 joule
1
joule = 0,24 kalori
Apa itu kalor?
Kalor ialah bentuk energi yang berpindah dari benda yang suhunya lebih tinggi
ke benda yang suhunya lebih rendah ketika benda bersentuhan. Kalor
didefinisikan juga sebagai
energi panas yang dimiliki oleh suatu zat. Secara
umum untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu benda yaitu dengan
mengukur suhu benda tersebut. Secara alami, kalor dengan sendirinya berpindah
dari benda yang bersuhu tinggi menuju benda yang bersuhu rendah. Perpindahan kalor
cenderung menyamakan suhu benda yang saling bersentuhan.
Pada
abad ke-18, para fisikawan menduga bahwa aliran kalor merupakan gerakan suatu
fluida, suatu jenis fluida yang tidak kelihatan (fluida adalah zat yang dapat
mengalir. Fluida meliputi zat cair dan zat gas. Air (zat cair) termasuk fluida
karena dapat mengalir. Udara juga termasuk fluida karena dapat mengalir).
Fluida tersebut dinamakan caloric. Teori mengenai caloric tidak
digunakan lagi karena berdasarkan hasil percobaan, keberadaan caloric
ini tidak bisa dibuktikan.
Jika suhu suatu benda tinggi
maka kalor yang dikandung oleh benda sangat besar, begitu juga sebaliknya jika
suhunya rendah maka kalor yang dikandung sedikit.Besar
kecilnya kalor yang dibutuhkan suatu benda(zat) bergantung pada 3 faktor
1. massa zat
2. jenis zat (kalor jenis)
3. perubahan suhu
Sehingga secara matematis dapat dirumuskan :
Q = m.c.(t2 – t1)
Dimana :
Q adalah kalor yang dibutuhkan (J)
m adalah massa benda (kg)
c adalah kalor jenis (J/kgC)
(t2-t1) adalah perubahan suhu (C)
Kalor
dapat menaikkan atau menurunkan
suhu.Semakin besar kenaikan suhu maka
kalor yang diterima semakin banyak. Semakin
kecil kenaikan suhu maka kalor yang diterima semakin sedikit.
Maka hubungan kalor (Q) berbanding lurus
atau sebanding dengan kenaikan suhu (∆ T)
jika massa (m) dan kalor jenis zat (c) tetap.
Akhirul
kalam, mari kita simak kesimpulan yang dikemukakan Joule : kalor merupakan
energi yang berpindah dari benda bersuhu tinggi menuju benda bersuhu rendah.
Kalor bukan energi (kalor bukan suatu jenis energi tertentu, seperti energi
kinetik, energi potensial, energi kimia dll). Kalor
adalah energi yang berpindah akibat perbedaan
suhu. Jadi ketika kalor mengalir dari benda yang bersuhu tinggi menuju
benda yang bersuhu rendah, sebenarnya energi yang berpindah dari benda yang
bersuhu tinggi menuju benda yang bersuhu rendah. Perpindahan energi terhenti
setelah benda-benda yang bersentuhan mencapai suhu yang sama atau setimbang termal.
Posting Komentar