PENGERTIAN DAN DEFINISI ANTIGEN
Daftar Isi
Pengertian
antigen mengandung dua arti, pertama untuk mengambarkan molekul yang memacu
respon imun (juga disebut imunogen) dan kedua untuk menunjukkan molekul yang
dapat bereaksi dengan antibodi atau sel T yang sudah disensitasi
(Baratawidjaja, 2006). Antigen yaitu setiap substansi asing yang dapat
menginduksi timbulnya respon imun (Bloom, 2002). Antigen meliputi molekul yang
dimiliki virus, bakteri, fungi, protozoa dan cacing parasit. Molekul
antigenic juga ditemukan pada permukaan zat-zat asing seperti serbuk sari dan
jaringan yang dicangkokkan. Sel B dan sel T terspesialisasi bagi jenis
antigen yang berlainan dan melakukan aktivitas pertahanan yang berbeda namun
saling melengkapi (Baratawidjaja 1991: 13; Campbell,dkk 2000: 77).
Antigen
adalah sebuah zat yang merangsang respon imun, terutama dalam menghasilkan
antibodi. Antigen biasanya berupa protein atau polisakarida, tetapi dapat juga
berupa molekul lainnya, termasuk molekul kecil (hapten) yang bergabung dengan
protein-pembawa atau carrier.
Antigen
merupakan zat kimia asing yang bila
masuk ke dalam tubuh dapat merasangsang tubuh kita untuk menghasilkan suatu
protein, yaitu imonoglobulin (Ig, antibody). Antibody secara spesifik dapat
bereaksi
terhadap antigen tersebut.
Istilah
spesifik berarti antigen A akan bereaksi dengan antibody A tetapi tidak akan
bereaksi dengan antibody B. Antigen juga dapat merangsang jaringan limfotik
memproduksi sel-sel khusus yaitu T-limfosit untuk menghancurkan antigen
tersebut.
Antigen mungkin
zat asing dari lingkungan seperti bahan kimia, bakteri, virus, atau
serbuk sari. Antigen juga dapat terbentuk dalam
tubuh, seperti toksin bakteri atau sel-sel
jaringan.
Antigen ditemukan di permukaan seluruh
sel, tetapi dalam keadaan normal, sistem kekebalan seseorang tidak bereaksi
terhadap selnya sendiri. Sehingga dapat dikatakan antigen merupakan sebuah zat
yang menstimulasi tanggapan imun, terutama dalam produksi antibodi.
Antigen
biasanya protein atau polisakarida, tetapi dapat juga berupa molekul Iainnya.
Permukaan bakteri mengandung banyak protein dan polisakarida yang bersifat antigen,
sehingga antigen bisa merupakan bakteri, virus, protein, karbohidrat, sel-sel
kanker, dan racun.
Secara garis besar antigen dapat di klasifikasikan menjadi dua
jenis utama, yaitu antigen eksogen dan antigen endogen. Antigen eksogen adalah
antigen-antigen yang disajikan dari luar kepada hospes dalam bentuk
mikroorganisme,tepung sari,obat-obatan atau polutan. Antigen ini
bertanggungjawab terhadap suatu spektrum penyakit manusia, mulai dari penyakit
infeksi sampai ke penyakit-penyakit yang dibenahi secara immologi, seperti pada
asma. Virus influenza misalnya yang merupakan penyebab utama epidemik penyakit
saluran pernapasan pada manusia, terdapat di alam dalam berbagai jenis
antigenic yang dikenal sebagai A, B, dan C.
Antigen endogen adalah antigen yang terdapat
didalam tubuh dan meliputi antigen-antigen berikut:antigen senogeneik
(heterolog), antigen autolog dan antigen idiotipik atau antigen alogenik
(homolog). Antigen senogeneik adalah antigen yang terdapat dalam aneka macam
spesies yang secara filogenetik tidak ada hubungannya, antigen-antigen ini
penting untuk mendiagnosa penyakit. Kelompok-kelompok antigen yang paling
banyak mempunyai arti klinik adalah kelompok-kelompok antigen yang digunakan
untuk membedakan satu individu spesies dengan individu spesies yang sama.
Menurut sifat kimiawi,
antigen dapat dibagi sebagai berikut:
a. Hidrat arang
(polisakarida)
Hidrat arang pada umumnya
imunogenik. Glikoprotein dapat menimbulkan respon imun terutama
pembentukan antibodi. Respon imun yang ditimbulkan golongan darah ABO,
mempunyai sifat antigen dan spesifisitas imun yang berasal dari polisakarida
pada permukaan sel darah merah.
b. Lipid
Lipid biasanya tidak
imunogenik, tetapi menjadi imunogenik bila diikat oleh protein carrier. Lipid
dianggap sebagai hapten, sebagai contoh adalah sphingolipid.
c. Asam nukleat
Asam nukleat tdak
imunogenik, tetapi menjadi imunogenik bila diikat oleh protein carrier. DNA dalam
bentuk heliksnya biasanya tidak imunogenik. Respon imun terhadap DNA
terjadi pada penderita dengan SLE.
d. Protein
Kebanyakan protein adalah
imunogenik dan pada umunya multideterminan univalent.
(Baratawidjaja 1991: 15)
Menurut ketergantungan
terhadap sel T, antigen dapat dibagi sebagai berikut:
a. T dependent yaitu antigen yang
memerlukan pengenalan oleh sel T dan sel B untuk dapat menimbulkan respons
antibodi. Sebagai contoh adalah antigen protein.
b. T independent yaitu antigen
yang dapat merangsang sel B tanpa bantuan sel Tuntuk membentuk antibodi.
Antigen tersebut berupa molekul besar polimerik yang dipecah di dalam badan
secara perlahan-lahan, misalnya lipopolisakarida, ficoll, dekstran, levan, dan flagelin
polimerik bakteri.
(Baratawidjaja 1991: 15).
Menurut spesifisitas,
antigen dapat dibagi sebagai berikut:
a. Heteroantigen,
yaitu antigen yang terdapat pada jaringan dari spesies yang berbeda.
b. Xenoantigen yaitu antigen
yang hanya dimiliki spesies tertentu.
c. Alloantigen (isoantigen) yaitu
antigen yang spesifik untuk individu dalam satu spesies.
d. Antigen organ
spesifik, yaitu antigen yang dimilki oleh organ yang sama dari spesies yang
berbeda.
e. Autoantigen, yaitu
antigen yang dimiliki oleh alat tubuh sendiri
(Baratawidjaja 1991: 14-15;
Sell : 9–10).
Menurut epitop, antigen
dapat dibagi sebagai berikut:
a. Unideterminan, univalen
Yaitu hanya satu jenis
determinan atau epitop pada satu molekul.
b. Unideterminan,
multivalen
Yaitu hanya satu determinan
tetapi dua atau lebih determian tersebut ditemukan pada satu molekul.
c. Multideterminan,
univalen
Yaitu banyak epitop yang bermacam-macam
tetapi hanya satu dari setiap macamnya (kebanyakan protein).
d. Multideterminan,
multivalen
Yaitu banyak macam
determinan dan banyak dari setiap macam pada satu molekul (antigen dengan
berat molekul yang tinggi dan kompleks secara kimiawi).
(Baratawidjaja 1991: 14).
Selain
itu antigen dibedakan menjadi antigen lengkap dan tidak lengkap. Antigen lengkap adalah antigen yang dapat menginduksi
baik respons imun maupun bereaksi dengan produknya, sedangkan antigen tidak lengkap adalah tidak dapat menginduksi
respons imun namun dapat bereaksi dengan produksi respon imun seperti antibodi.
Sebenarnya penamaan antigen kurang tepat, yang lebih tepat adalah imunogen.
Antigen belum tentu imunogen, tetapi imunogen pasti antigen.
Secara
umum, karakteristik antigen meliputi: (1) Substansi dengan berat molekul 10.000
atau lebih; (2) Hapten, atau substansi dengan ukuran kecil yang dikombinasi
dengan substansi berukuran besar (sebagai contoh garam metal yang diliputi
protein host); dan (3) Komposisi kimiawi-protein adalah sangat imunogenik,
karbohidrat imunogenik lemah, dan lipid non-imunogenik.
Posting Komentar