METODE PENELITIAN KUALITATIF
Daftar Isi
Bogdan dan Taylor (1975 : 84) menjelaskan mengenai
metodologi sebagai proses, prinsip dan
prosedur yang kita gunakan untuk mendekati problem dan mencari jawaban (dalam
Mulyana, 2002 : 145). Dengan ungkapan lain, metodologi adalah suatu pendekatan
umum untuk mengkaji topik penelitian (Silverman, 1993, dalam Mulyana).
Biasanya, metode penelitian kualitatif dipilih karena mampu
melukiskan secara sistematik fakta yang ada secara faktual, penelitian
kualitatif bukanlah mencari suatu “kebenaran mutlak”. Pendirian kualitatif
mengakui adanya “dunia luar”, akan tetapi dunia itu tidak dapat dikenal
sepenuhnya secara mutlak. Ia melihat dunia itu dari segi pandangannya, atau
biasanya Dari segi pandangan respondennya dan pandangan itu mungkin sekali ada
perbedaan dengan pandangan orang lain. (Nasution)
Pemilihan terhadap metode ini berdasarkan variabel dalam
penelitian yang tidak terbatas. Terdapatnya hubungan yang erat antara peneliti
dan responden, berbagai kenyataan dan pengaruh bersama mungkin saja muncul
dalam penelitian. Berbagai dimensi mungkin akan dimasuki yang berkaitan dengan
penelitian, dari mulai penelitian yang hanya terfokus pada naskah, kemudian terhadap pengarang, lalu
kepada induk organisasinya, anggota lain dari organisasi tersebut hingga
mungkin apabila diperlukan, kondisi lingkungan pengarang dan waktu pembuatan
naskah. Metode ini dirasa paling cocok, terutama dengan kajian ilmu sosial.
Bogdan dan Taylor mendefinisikan “metodologi
kualitatif” sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat
diamati. Menurut mereka, pendekatan diarahkan pada latar individu secara
holistik (Bogdan & Taylor)
Metode
kualitatif ini digunakan karena beberapa pertimbangan. Pertama, menyesuaikan
metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan ganda; kedua,
metode ini menyajikan secara langsung hakikat hubungan antar peneliti dan
responden; dan ketiga, metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri
dengan banyak penajaman pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai yang
dihadapi. (Moleong).
Dengan
desain yang berbeda dengan desain
penelitian konvensional yang bersifat kuantitatif, menurut Nasution bahwa dalam
penelitian kualitatif memiliki sejumlah karakteristik, yaitu :
1. Desain tidak terinci, fleksibel, timbul (“emergent”) serta berkembang sambil jalan antara lain
mengenai tujuan, subjek, sampel, sumber data.
2. Desain sebenarnya baru diketahui dengan jelas
setelah penelitian selesai (retrospektif).
3. Tidak mengemukakan hipotesis sebelumnya : hipotesis
berupa “Hunches” petunjuk
yang bersifat sementara dan dapat berubah : hipotesis berupa pertanyaan yang
mengarahkan pengumpulan data.
4. Hasil penelitian terbuka, tidak diketahui
sebelumnya, karena jumlah variabel tidak terbatas.
5. Desain fleksibel, langkah-langkah tidak dapat
dipastikan sebelumnya dan hasil penelitian tidak dapat diketahui atau
diramalkan sebelumnya.
6. Analisa data dilakukan sejak mulanya bersamaan
dengan pengumpulan data, walaupun analisis akan lebih banyak pada tahap-tahap
kemudian. (Nasution)
(Sumber tulisan : Nasution, S. Metode
Penelitian Naturalistik Kualitatif. Tarsito, Bandung,1992.
Mulyana, Deddy, Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradidma Baru Ilmu Komunikasi dan
Ilmu Sosial lainnya, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2001.
Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya, Bandung,
2002.)
Posting Komentar