HUBUNGAN ANTARA PENGEMASAN DAN PEMASARAN

Daftar Isi


Pengemasan adalah seni atau keterampilan menggunakan sebuah kemasan semaksimal mungkin pada setiap tingkatan proses pemasaran. Untuk memahami hubungan antara pengemasan dan pemasaran, pertama-tama kita perlu yakin bahwa makna pemasaran sudah di mengerti.  Menurt E. P. Danger, hubungan antara pengemasan dan pemasaran terbagi dalam beberapa bagian, yaitu :

a.     Perencanaan pemasaran, yaitu seluruh strategi yang mencakup produksi barang, cara penjualannya dan tempat kemasan dalam proses penjualan.
b.    Perencanaan pemasaran harus memperhitungkan hubungan antara kemasan, tema penjualan, promosi, periklanan, dan berbagai komponen pemasaran yang lainnya. Beberapa pengulas yakin bahwa pengemasan akan melebihi bentuk periklananan lainnya sebagai suatu alat pemasaran sebelum peralihan abad ini; kondisi perekonomian telah meningkatkan peran dasar pengemasan sebagai pembantu penjualan dan para pemakai kemasan makan banyak mengadakan eksperimen dengan pengemasan sebagai alat untuk menonjolkan merk mereka kepada pembeli akhir. Pentingnya pengemasan sebagai suatu alat promosi utama berarti bahwa orang pemasaran perlu mengetahui tentang lini produk sama baiknya dengan memahami mengenai pengemasan dan juga pengemasan sebagai suatu medium komunukasi.
c.     Perlu kiranya menciptakan keseimbangan antara pertimbangan teknik dan fungsional dengan keinginan manajer merk mengenai pengemasan, termasuk daya tarik visual konsumen dan penanganannya
d.    Pihak ketiga yang terlibat dalam konsep pengemasan ialah distributor atau      pengecer, dan daya tarik pada pengecer adalah bagian yang penting dari proses pemasaran. Sebelum setiap kemasan daoat menampilkan fungsi penjualannya, kemasan harus menjamin untuk mendapatkan ruang pajangannya di etalase toko atau di atas rak, ini berarti bahwa produk, dan kemasannya harus menarik pengecer dengan cara yang berbeda-beda. Pengecer harus du bujuk bahwa ruang rak yang dialokasikan untuk produk tersebut akan menhasilkan.
e.     Pemajangan, yaitu operasi yang mencakup penyampaian produk ke tempat penjualan dengan aman dan berakhir dengan penjualan tersebut. Pihak ketiga yang terlibat dalam konsep pengemasan ialah distributor atau pengecer, dan daya tarik pada pengecer adalah bagian yang penting dari proses pemasaran.
f.     Sikap pelanggan, hal ini sering membawa pengaruh atas arah tindakan yang diambil. Pelanggan adalah pihak keempat yang terkait dalam konsepsi pengemasan, dan tujuan akhir dari proses pemasaran adalah menjual produk ke pelanggan. Hubungan antara pengemasan dan pemasaran dipengaruhi oleh perilaku pelanggan yang bermacam-macam, dan pada tingkat pelanggan sering terjadi sikap negatif terhadap keseluruhan ide pengemasan, perilaku ini telah menmacu  pengembangan merk sendiri, generik dan perubahan lain pada tingkat eceran. Sikap ini harus betul-betul dimengerti oleh manajemen pemasaran karena dapat mempengaruhi keseluruhan perencanaan.
The British Packaging Council telah menerbitkan suatu kode bagi pengemasan seperti di bawah ini :
a.     Kemasan harus cukup melindungi isi.
b.    Bahan yang dipakai tidak menimbulkan efek yang merusak isi.
c.     Kemasan tidak boleh salah ukuran atau longgar.
d.    Kemasan harus nyaman untuk di bawa oleh pelanggan.
e.     Kemasan harus menyampaikan seluruh informasi yang relevan.
f.     Harus ada perhatian yang setimpal pada lingkungan.
g.    Daya tarik kemasan pada pelanggan, hal inilah yang padsa akhirnya membuat penjualan.(Alma)
 Unsur keempat dalam hubungan pengemasan dan pemasarann adalah daya tarik dari kemasann langsung kepada pelanggan, faktor itulah yang pada akhirnya menghasilkan penjualan. Ini terutama masalah daya tarik visual kemasan, yang harus menghubungkan tema pemasaran bahwa manufaktur ingin berhasil memenuhi keperluan pengecer, mencerminkan perilaku umum konsumen, dan mempunyai daya tarik pada bentuk, bagian luar dan warna yang menyentuh mata pelanggan dan merangsang tindakan yang mengarah kepada penjualan.


Posting Komentar