ANATOMI SEBUAH MERK
Daftar Isi
Anatomi sebuah merk dapat di lihat dari definisi
merk itu sendiri. Merk yang di definisikan sebagai suatu nama, simbol serta
slogan di mana semuanya itu mempunyai suatu pengertian yang hampir sama apabila
di kaitkan dengan pengertian merk. Nama dan simbol disini di gunakan sebagai
kerangka dasar pemikiran mengenai merk sedangkan slogan lebih di utamakan untuk
mendukung dua kerangka merk tersebut.
1. Nama
Aaker
memberikan penjelasan bahwa “Nama merupakan indikator inti yang mendasar dari merk
basis untuk kesadaran maupun usaha-usaha komunikasi”. Sedangkan Kotler
memberikan pengertian bahwa “ Nama merupakan bagian dari merk yang dapat di
ucapkan”. Untuk menentukan pilihan mengenai nama merk haruslah memiliki
kriteria-kriteria. Kriteria-kriteria itu adalah :
a. Mudah di hapal
dan diingat, adalah berguna jika nama itu tidak biasa/ istimewa, menarik,
mempunyai makna, emosional, mudah diucapkan, bisa diejakan/ atau jika nama itu
melibatkan suatu pencitraan visual.
b. Menunjukkan
kelas produk tertentu sehingga tingkat pengingatan kembali atas nama itu
menjadi tinggi namun tetap sepadan dengan potensi digunakannya nama itu pada
masa depan.
c. Mendukung
sebuah simbol atau slogan.
d. Menunjukkan
asosiasi-asosiasi yang diinginkan tanpa menjadi membosankan atau sepele.
e. Tidak
menunjukkan asosiasi-asosiasi yang tidak diinginkan, nama tersebut sebaiknya
otientik, bisa dipercaya, dan menyenangkan dan tidak menyentuh harapan-harapan
yang salah.
f. Istimewa, nama
itu seharusnya tidak menimbulkan kebingungan dengan nama-nama kompetitor.
g. Keberadaannya
bisa dilindungi dari segi hukum, hal ini berhubungan dengan hak cipta ( copyright)
2. Simbol atau
Tanda Merk.
Simbol
atau tanda merk sebagaimana yang dijelaskan oleh Kotler merupakan bagian dari
merk yang dapat dikenali namun tidak dapat diucapkan. Terdapat berbagai
bentukan mengenai tanda merk, hal ini berupa :
a) Bentuk-bentuk
geometris, Mercedes- BMW
b) Hal-hal,
kereta kuda dari Wells Fargo
c) Kemasan, kotak
biru dari Tiffany
d) Logo, apel
dari Apel Komputer
e) Orang, teknisi
dari Maytag
f) Adegan, negeri
Marlboro
g) Karakter-karakter
kartun, Bart Simpson-Donald Duck
Pilihan
akan simbol dan bagaimana itu dikembangkan akan mempengaruhi peran yang
dimainkannya dalam empat dimensi ekuitas merk. Melihat peranan simbol maka kita
juga dapat mengkategorikan dua hal utama di dalam upaya mengoptimalkan peranan
simbol itu sendiri, kedua hal tersebut adalah :
1) Simbol-simbol
sebagai indikator dari merk dari kelas produk.
Satu peran dari simbol, selain
kemungkinannya memunculkan asosiasi-asosiasi adalah menjadi indikator sebuah
merk. Penampakan sebuah simbol akan semakin menarik konsumen dan kemungkinan
dapat meninggalkan bekas ingatan di benak konsumen mengenai keberadaan merk
produk dengan suatu simbol atau lambang tertentu. Simbol juga membantu mrk
untuk mengasosiasikan dengan suatu kelas produk. Riset mengenai perilaku dan
psikologi konsumen memberikan petunjuk mengenai karakteristik suatu simbol
macam apa yang akan mempengaruhi kesanggupan sebuah simbol untuk mengkaitkan
dengan merk dan kelas produk. Sebuah simbol tersebut mempunyai
asosiasi-asosiasi yang sangat kuat, kemampuan merk tersebut untuk melakukan
positioning ulang atau perluasan mungkin akan berkurang. Suatu perluasan,
misalnya tidak hanya mengubah asosiasi nama atau kelas produk. Suatu simbol yang
secara inheren mempunyai asosiasi yang lemah kaitannya dengan suatu kelas
produk akan memberikan fleksibilitas yang strategis.
2) Menjaga
simbol.
Suatu simbol dengan
asosiasi-asosiasinya, perlu dilindungi seiring berjalannya waktu. Adalah
penting untuk menghindari penempatan simbol dalam suatu konteks yang akan
membahayakan asosiasi-asosiasinya. Memberi lisensi sebuah simbol merupakan
salah satu cara untuk mendapatkan penampakan. Namun begitu, simbol tersebut
perlu dibatasi untuk susunan yang tepat; segala asosiasi yang tidak di
kehendaki bisa mempengaruhi ekuitas merk.(Kotler)
3. Slogan
Sebuah
kombinasi nama dan simbol bisa menjadi bagian penting dari ekuitas merk. Akan
tetapi, apa yang bisa dilakukan oleh kata-kata dan simbol mempunyai
keterbatasan. Sebagai contoh sebuah nama
seperti Volvo, dengan simbolnya adalah rancangan yang amat memadai. Sebuah merk
semacam ini biasanya tidak perlu memilih nama dan simbol lain untuk menguatkan
suatu startegi positioning atau repositioning. Namun, slogan bisa dipasangkan sebegai
suatu strategi positioning dan ditambahkan pada sebuah merk dan simbol. Cara
ini mempunyai keterbatasan yang lebi sedikit dibandingkan dengan Cuma nama saja
atau simbol saja. Ada beberapa kapasitas yang menguntungkan dengan menggunakan
slogan, kapasitas-kapasitas tersebut :
a. Slogan bisa
memberikan asosiasi bagi merk
b. Slogan
haruslah mempunyai kemampuan untuk menghasilkan ekuitas merk yang dapat
dieksploitasi.
c. Slogan itu
haruslah menguatkan nama atau simbol . ini berarti slogan itu haruslah
berhubungan erat dengan simbol dan nama dalam upaya penciptaan merk.
d. Sebagaimana
dengan nama dan simbol, sebuah slogan
paling efektif jika spesifik, mengena, dan bisa dikenal karena menarik,
relevan, lucu, menarik perhatian atau apapun.
Posting Komentar