Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

PENGERTIAN PERILAKU MENYIMPANG, GANGGUAN TINGKAH LAKU DAN DISFUNGSI KELUARGA

 

Silent please..

PENGERTIAN PERILAKU MENYIMPANG, GANGGUAN TINGKAH LAKU DAN DISFUNGSI KELUARGA

Papalia, Olds, dan Fedlman (2008) menyatakan bahwa perilaku-perilaku menyimpang yang menjerumuskan anak pada kasus kriminal merupakan bentuk dari gangguan tingkah-laku. Gangguan tingkah laku merupakan pola agresif berkesinambungan dan berulang, perilaku antisosial yang melanggar norma-norma sosial atau hak orang lain. Gangguan tingkah laku sering kali merupakan perilaku yang ditandai dengan kesewenang-wenangan, kekejian, dan kurangnya penyesalan. Gangguan tingkah laku merupakan salah satu kriteria historis dalam gangguan kepribadian antisosial pada orang dewasa (Nevid, Neale, & Kring, 2005).

Anak dengan gangguan tingkah secara sengaja melakukan  perilaku antisosial, melanggar norma nOrma sosial yang berlaku dan hak anak lain, bertindak agresif dan kasar, tidak punya perasaan dan tidak memiliki 
rasa bersalah terhadap kelakuan buruk mereka (Nevid, Rathus, dan Greene, 2005). Kriteria gangguan tingkah laku dari DSM-IV-TR terhadap orang lain adalah agresi dan hewan, menghancurkan kepemilikan (property), berbohong atau mencuri dan pelanggaraan aturan yang serius (Davidson, Neale, dan Kring, 2004).

Faktor yang berperan besar dalam terwujudnya gangguan tingkah laku pada anak adalah keluarga. Keluarga merupakan tempat interaksi dan sosialisasi pertama anak, yang di dalamnya anak diberikan pendidikan dan pembimbingan untuk tumbuh kembangnya. Fungsi keluarga pada diri anak memiliki pengaruh cukup tinggi bagi terbentuknya gangguan tingkah laku.Beberapa bentuk gangguan tingkah laku tampaknya berkaitan dengan gaya pengasuhan tidak efektif, seperti kegagalan dalam memberikan reinforcement positif untuk perilaku yang tepat, penggunaan disiplin kasar dan tidak konsisten untuk perilaku buruk (Nevid, Rathus, & Greene, 2005). Keluarga dengan anak yang menderita gangguan tingkah laku cenderung memiliki interaksi yang negatif dan penuh paksaan (Dadds dalam Nevid, Rathus, & Greene, 2005) 

Anak yang pernah mengalami gangguan tingkah laku cenderung menerapkan gaya pengasuhan yang tidak efektif saat ia dewasa. Penelitian oleh Jaffe, Belsky, Harrington, dkk (2006) menemukan bahwa orangtua dengan gangguan tingkah laku pada masa remaja, akan memiliki resiko untuk membentuk hubungan sosial yang tidak baik pada masa dewasa awal dan juga mempengaruhi kondisi anak yang dibesarkan. Menurut Jourile (dalam Nevid, Rathus & Greene, 2005) anak dengan gangguan tingkah laku sering sangat penuntut dan tidak patuh dalam berhubugan dengan orangtua dan anggota keluarga lain. Anggota keluarga seringkali membalas dengan menggunakan perilaku negatif seperti mengancam, berteriak kepada anak atau menggunakan cara-cara fisik. Keluarga yang tidak berfungsi secara normal akan mengakibatkan model perilaku anti sosial.

Keluarga yang mengalami disfungsi berakibat terganggunya peran ibu atau orangtua dalam mendidik, sehingga pertumbuhannya anak mengalami deprivasi (kehilangan hak untuk dibina, dibimbing, dan diberikan kasih sayang) dan beresiko tinggi untuk menderita gangguan perkembangan kepribadian. Gangguan perkembangan kepribadian tersebut berdampak pada intelektual, emosional, psikososial dan perkembangan spiritualnya yang ketika dewasa akan memperlihatkan berbagai perilaku menyimpang, antisosial, dan sampai tindak kriminal (Hawari, 2004). Dari penelitian Herlinda (2006) didapatkan bahwa pengaruh disfungsi keluarga dengan kenakalan remaja sangat signifikan, yaitu disfungsi keluarga akan mempengaruhi perkembangan jiwa anak.

Berbagai penjelasan di atas disimpulkan bahwa penyimpangan tingkah-laku pada anak salah satunya dikarenakan banyaknya keluarga yang tidak bisa berfungsi dengan semestinya atau keluarga yang mengalami disfungsi keluarga. Keluarga yang mengalami disfungsi akan menyebabkan anak kehilangan kesempatan untuk dibina, dibimbing dan diberikan kasih sayang, sehingga berpengaruh pada perkembangan mental, intelektual dan sosialnya dan berpotensi tinggi untuk mengalami gangguan tingkah laku. Gangguan tingkah laku akan membawa anak untuk melakukan tindakan agresif, menentang, asosial dan akhirnya mengarah pada tindak kriminal. 

Daftar Pustaka
Papalia.D.E,Olds.S.W,dan Fedlman.R.D. 2008. Human Development. Edisi kesembilan. Bagian I. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Davidson, Neale, dan Kring. 2004. Psikologi Abnormal. Edisi ke-9. Jakarta: Rajawali Press. 


Nevid.J.S, Rathus.A.R, dan Greene.B. 2005. Psikologi Abnormal, Jilid 2. Jakarta: Erlangga

Posting Komentar untuk "PENGERTIAN PERILAKU MENYIMPANG, GANGGUAN TINGKAH LAKU DAN DISFUNGSI KELUARGA"